Agung Firman jadi Ketum PBSI, Devo Khadafi Masuk Dewan Pengawas

  • Bagikan

Berdasarkan hasil verifikasi, ada enam surat dukungan dari Agung yang tidak sah. Itu datang dari Nusa Tenggara Barat, Banten, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Jambi, dan Maluku Utara.

Dengan demikian, dari total 29 surat dukungan, ada 23 surat dukungan yang dinyatakan sah.

Di sisi lain, Ari gagal maju sebagai calon ketum. Sebab dari 10 surat yang menjadi syarat dukungan minimal, hanya lima yang sah. Yakni dari pengprov PP PBSI Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, DI Aceh, dan Nusa Tenggara Barat.

Tak hanya memilih ketua umum, Munas PBSI juga menetapkan sembilan orang dewan pengawas. Salah satu yang terpilih dengan suara terbanyak adalah Ketua PBSI Sulsel, Devo Khadafi.

"Alhamdulillah terpilih sebagai dewan pengawas PP PBSI periode 2020-2024 dengan suara terbanyak 27 suara dari 34 provinsi," kata Devo.

Selain dirinya, 8 orang Dewas PBSI lainnya adalah H Ferli, Abdullah F, Suripno, Amrullah, Ahmad Wiyagus, Winurjaya, Hasan Basri dan Suharto.

Setelah ini PP PBSI akan membentuk kepengurusan baru. Ada lima orang formatur yang akan menyeleksi nama-nama. Selain Agung yang menjadi ketua formatur, di sana juga ada Manuel HV Pangkong (Papua Barat), Eduart Wolok (Gorontalo), Alex Tirta (DKI Jakarta), dan Edi Sukarno (Riau).

Salah satu hal mendasar yang akan dilakukan Agung dalam kepengurusan PP PBSI yang baru adalah membenahi tata kelola keuangan.(msn-jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan