“Sebagai daerah yang memiliki wilayah terpencil, bahkan belum terjangkau dengan teknologi komunikasi, ditambah lagi dengan adanya pembatasan-pembatasan akibat pandemi Covid-19, maka ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami di dalam menghadirkan pelayanan yang inovatif, sehingga semua masyarakat bisa tersentuh layanan dengan baik,” papar IDP.
Bupati perempuan pertama di Sulsel ini menambahkan, dalam menghadapi era digitalisasi seperti sekarang ini, maka pemerintah harus siap dan mampu menghadirkan layanan yang inovatif kepada masyarakat.
“Tugas kita saat ini adalah memastikan bahwa pemerintah itu tidak hanya ada, tapi juga hadir di dalam pemberian layanan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Nah, strategi apa yang dilakukan pemerintah daerah Luwu Utara dalam pemberian layanan kepada masyarakat di masa pandemi Covid-19? Indah menyebutkan, ada beberapa strategi yang telah disusun dan diterapkan selama masa Pandemi Covid-19 di Luwu Utara, salah satunya adalah sinergi program dari pemerintah pusat, provinsi sampai kabupaten.
“Sinergi program dari kementerian terkait, kemudian konvergensi program juga menjadi penting bagaimana kita bisa memastikan bahwa layanan dapat terus berjalan sesuai yang kita harapkan,” katanya.
“Kami ada puluhan inovasi yang lahir dari para guru, khususnya di masa pandemi dan ini didasari oleh keinginan untuk tetap memastikan anak-anak peserta didik tetap mendapatkan layanan walaupun ada pembatasan akibat Corona,” sambungnya.
Lebih jauh IDP mengatakan, terkait pelayanan publik, pihaknya telah membuat beberapa perencanaan guna memastikan pelayanan publik, baik langsung maupun tidak langsung, tetap berjalan, meski dengan segala keterbatasannya. Yang kedua, lanjut dia, bagaimana pemerintah daerah mempersiapkan diri,nya terutama pada saat pemulihan pascapandemi.