FAJAR.CO.ID, TAKALAR - Banyak Pohon Lontar yang tumbuh subur di tanah Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Bahkan ketinggiannya bisa mencapai hingga 25 meter.
Di tanah penghasil tanaman jagung itu, ada salah satu warga yang tak bisa lepas dari pohon ini. Sebut saja namanya Daeng Kulle, yang usianya sudah menginjak sekitar 40 tahun.
Pria berkaus biru laut itu kini jadi mitra polisi. Namun bukan dalam hal menindak kejahatan. Pohon Lontar yang selama ini dijadikan penghasil minuman keras jenis ballo, kini dilirik oleh aparat Polres Takalar.
Minuman keras khas Sulawesi Selatannya itu kini diolah menjadi hand sanitizer bersama aparat Sat Narkoba Polres Takalar.
Tak jarang, Daeng Kulle nekat memanjati pohon itu yang tingginya bisa mencapai 25 meter. Tanpa alat bantuan. Hanya bermodal nyali saja.
Setelah dia berhasil mengambil buah dari pohon itu, isinya pun diambil dan dimasak di tengah area persawahan yang luas. Di situ, adalah proses pembuatan ballo dilakukan.
"Kadang lima hingga 20 liter (ballo untuk diolah jadi hand sanitizer), atau takarannya pakai perasaan saja. Prosesnya (membuat ballo) disuling (masak) selama dua jam," katanya, Rabu (25/11/2020).
Daeng Kulle kini menjadi sahabat polisi. Dia menjadi orang penting untuk proses pembuatan minuman tradisional itu lalu diolah menjadi hand sanitizer itu di masa pandemi Covid-19 ini.
Ada lima buah Pohon Lontar yang berdiri tegak dan menjulang tinggi di atas area persawahan miliknya.
Selama proses pembuatan ballo itu, lanjut Daeng Kulle, dia tidak butuh campuran lain. Kata dia, ballo itu adalah murni dari alam tanpa bahan tambahan apapun.