Imbas Kasus Korupsi Parpol Pengusung, Elektabilitas ADAMA Bisa Tergerus 10 Persen

  • Bagikan
DEKLARASI. Pasangan bakal calon Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto dan wakilnya Fatmawaty Rusdi melakukan deklarasi menggunakan kapal phinisi yang berlayar di sepanjang Pantai Losari, Kamis, 3 September. ABE BANDOE/FAJAR

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kasus yang membelit partai politik berimbas ke Pilkada. Parpol pendukung yang terjerat kasus korupsi berpotensi menggerus elektabilitas pasangan calon. Bisa mencapai 10 persen. Hal ini dikarenakan citra bersih calon ikut tercoreng. Hal itulah yang terjadi pada paslon yang diusung Partai Nasdem dan Gerindra di Sulsel.

Pakar politik Unibos, Arief Wicaksono menilai kasus yang membelit partai Nasdem dan Gerindra memiliki dampak terhadap paslon yang mereka dukung di Pilkada. Termasuk di Sulsel, di mana Ketua DPW Nasdem Sulsel, Rusdi Masse juga namanya ikut terbawa-bawa dalam kasus impor buah yang kasusnya kini sementara berproses.

Adapun, dalam kasus ekspor benih lobster, ada nama ketua DPD Gerindra Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras yang juga disebut-sebut. "RMS dan Iwan Aras itu pimpinan partai. Mereka tentu akan fokus untuk menyelesaikan kasus yang menyeret nama mereka," ungkapnya.

Dengan demikian, kata dia, maka dipastikan proses konsolidasi dan langkah-langkah pemenangan dari Nasdem dan Gerindra Sulsel tidak akan lagi maksimal. "Fokusnya terpecah dan tentu yang diprioritaskan selesaikan kasus mereka masing-masing. Jadi tak lelusa bergerak (RMS dan Iwan Darmawan Aras)," bebernya.

Lebih spesifik, ia menegaskan, dari sisi anggaran yang awalnya sudah disiapkan untuk menggerakkan mesin partai, termasuk saksi-saksi, bisa saja berkurang. Dikarenakan akan dipakai untuk operasional atau mobilitas tinggi mengurus penyelesaian kasus.

"Jadi secara sumber daya mereka tak lagi optimal. Padahal jika mesin partai bekerja tentu akan banyak membantu paslon dalam memenangkan pertarungan," tegasnya. Dari sisi pemilih, lanjutnya, juga sedikit banyak akan beralih. Utamanya mereka yang awalnya swing voters atau sudah memilih, tetapi ragu-ragu dengan pilihan mereka.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan