Misalnya, jika seseorang mencari “apakah gempa baru saja terjadi di Jakarta”, mereka mungkin akan melihat artikel cek fakta yang relevan, tetapi jika mereka mencari pertanyaan yang lebih umum seperti “gempa”, mereka mungkin tidak akan melihat artikel cek fakta yang relevan. Semua artikel cek fakta juga harus patuh pada Panduan Komunitas kami, dan penonton dapat mengirimkan masukan kepada tim kami.
Panel informasi cek fakta YouTube juga dikatakan menggunakan jaringan terbuka penerbit pihak ketiga dan memanfaatkan sistem penanda ClaimReview. ’’Kami mendorong lebih banyak penerbit dan pengecek fakta untuk berpartisipasi selama mereka mengikuti Panduan ClaimReview yang tersedia secara publik, atau merupakan penanda tangan terverifikasi dari International Fact-Checking Network’s (IFCN) Code of Principles, atau merupakan penerbit otoritatif,’’ tulis YouTube dalam keterangannya.
Terakhir, pihak YouTube menyatakan, semua artikel cek fakta juga harus patuh pada Pedoman Komunitas, dan penonton dapat mengirimkan masukan kepada tim mereka. (JPC)