Untuk itu, kakak Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro itu menyerukan kepada seluruh kader PSI untuk terus membangun komunikasi dengan tokoh-tokoh lokal yang berintegritas baik dan mempunyai kepribadian yang sejalan dengan nilai-nilai dasar PSI.
"Ajak mereka untuk bergabung ke PSI dan menjadi caleg. Marilah kita lebarkan sayap dan perkuat mesin politik PSI," serunya.
Terakhir, ia berpesan kepada semua pengurus dan Kader PSI, jika punya ide, gagasan ataupun saran dan masukan, ia memohon agar jangan ragu untuk menyampaikannya.
"Marilah kita kelola PSI kesayangan kita ini secara bersama-sama dengan tetap menjaga prinsip-prinsip anti-korupsi, anti intoleransi, transparansi, pro lapangan pekerjaan, serta pemberian layanan publik yang prima dan andal," tandasnya.
"Saya berdoa smoga Allah SWT senantiasa membimbing saya sehingga amanah ini dapat saya jalankan dengan sebaik-baiknya. Tentunya saya sangat membutuhkan dukungan teman-teman pengurus dan kader PSI semuanya dalam menjalankan amanah ini," tutup Dea.
Diketahui, nama Dea Tunggaesti telah malang melintang di dunia hukum dan advokasi. Wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah pada 26 September 1982 itu menyelesaikan pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan, dan meraih gelar master di Universitas Gadjah Mada, serta program doktor di Universitas Padjadjaran.
Berparas cantik, Dea sempat menjajal dunia modeling, hingga akhirnya memilih karier sebagai pengacara. Dia pernah bergabung dengan firma hukum OC Kaligis & Associates pada 2007, Hanafiah Ponggawa & Partners pada Februari 2013, hingga akhirnya mendirikan firma hukum sendiri, Tungga Ramli & Partners pada September 2013.