Pahala Muda

  • Bagikan
Dahlan Iskan - Disway

Maka saya sampaikan padanya, tetaplah saja jadi wakil dirut. Sampai pensiun.

Itu pun kalau ia mau. Sebab, calon dirutnya, saat itu, jauh lebih muda darinya. Apakah ia rela dipimpin oleh anak yang jauh lebih muda.

Kalau, misalnya, ia tidak rela, saya bisa carikan jalan lain. Ia sangat pantas menjadi direktur utama di BUMN mana pun. Terutama yang bergerak di bidang keuangan.

Ternyata beliau sangat rela yang muda yang naik. Ia tetap di jabatannya itu sampai pensiun. Tetap dengan sikap yang sangat baik. Tidak merasa ”kok dipimpin anak yang masih muda”.

Yang demikian itu sekaligus untuk ujian bagi yang muda tadi. Apakah ketika menjadi atasan orang yang lebih senior anak muda tadi bisa membawa diri dengan baik. Kalau ia lolos berarti ia memang kader pimpinan yang sangat baik untuk level yang lebih tinggi.

Belakangan saya dengar, Pak Ris diangkat menjadi direktur utama PT Pegadaian. Yang skala usahanya juga sangat besar. Yang prestasi korporasinya selalu mencengangkan. Sampai sekarang.

Dan anak muda itu ternyata juga terus menanjak. Sampai akhirnya, kini, diangkat menjadi menteri kesehatan.

Waktu itu saya juga ajak Pahala untuk bicara empat mata. Saya beritahukan padanya bahwa ia sangat layak jadi dirut Bank Mandiri. Tapi saat itu ia betul-betul masih sangat muda. “Terlalu mengejutkan,” kata saya. “Baiknya Anda sedikit sabar. Kalau prestasi Anda seperti ini terus, Anda, suatu saat, pasti bisa jadi Dirut,” kata saya.

Saat itu, saya sebenarnya melihat sedikit kekurangannya. Untuk jabatan level CEO perusahaan besar. Pahala  terlalu pendiam. Khas orang keuangan. Dan memang ia orang keuangan asli. Sejak pendidikannya di Universitas Indonesia sampai pun di lanjutannya di Amerika.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan