Ribka Tjiptaning Menolak Divaksin Covid, Teddy Gusnaidi Duga Salah Baca Berita

  • Bagikan

“Karena saya sudah jualan, maka saya harus memeriksa bahwa mie instan yang disajikan ke pelanggan, bumbunya dimasukin semua, bukan setengah. Dan jangan sampai mie direbus terlalu lembek, karena tidak disukai oleh pelanggan. Ini lebih ke proses penyajian bukan soal kualitas bumbunya,” sambung Teddy.

Kalau soal bumbunya, kata Teddy, sudah lolos dari BPOM sehingga tidak berbahaya, ini masalah menjaga kualitas rasa dan penyajian. Jika bumbunya dipakai full maka sesuai rasanya, jika tidak dipakai full, maka rasanya tidak sesuai, tapi tidak membahayakan, karena bumbunya memang tidak berbahaya.

“Nah Bu Ribka tidak mau disuntik vaksin karena menunggu hasil penelitian warung mie instan terhadap bumbu mie instan, apakah bumbu itu berbahaya atau tidak? Tentu saja itu tidak akan pernah terjadi, karena yang melakukan penelitian itu BPOM bukan warung dagang mie instan,” beber Teddy.

Menurut Teddy, itu hanya tahapan untuk mendapatkan izin edar selanjutnya setelah sebelumnya mengedar 700 ribu vaksin.

Kalau vaksin itu berbahaya, kata Teddy, tentu Bio Farma tidak disuruh memproduksi dan mengedarkan. Karena Vaksin ini sudah lolos dari BPOM dan WHO, jadi ini bukan proses dari nol.

“Mungkin Bu ribka kurang update dan salah baca berita, sehingga beliau menunggu hasil penelitian warung mie instan terkait bumbu mie instan. Padahal bumbu itu sudah lolos dari penelitian dan tidak berbahaya. Harus ada yang ingatkan beliau, agar supaya beliau paham,” tandas Teddy Gusnaidi.

Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR dari PDIP Ribka Tjiptaning menolak untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan