Namun, baik Hanura maupun Ambroncius gagal ke Senayan pada 2019. Hanura pada Pileg 2019 hanya mendapat 2.161.507 suara (1,54 persen) sehingga tidak memenuhi ambang batas parlemen 4 persen.
Selain berkiprah di Hanura, Ambroncius juga ketua Projamin. Jejak digital memperlihatkan bahwa Projamin adalah sebuah organ sukarelawan yang dibentuk untuk mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019 lalu.
Seperti diketahui, Ambroncius tengah menjadi terlapor di Polda Papua Barat karena unggahannya di medsos tentang meme bergambar Natalius Pigai dan Gorila.
Unggahan itu sebagai respons terhadap pernyataan Pigai yang menentang langkah pemerintah mewajibkan vaksin Covid-19 kepada seluruh rakyat.
Menurut Pigai, pemerintah tidak boleh memaksa warga negara yang menolak divaksin. Sebab, kehendak untuk divaksin atau tidak adalah hak asasi seseorang.
Ambroncius melalui akunnya di Facebook menanggapi sikap Natalius tersebut. Namun belakangan, tulisan Ambroncius tersebut telah dihapus.
“Mohon maaf yg sebesar-besarnya. Vaksin sinovac itu dibuat utk MANUSIA bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di Vaksin. Faham?” tulis Ambroncius.
JPNN.com sudah berupaya mengonfirmasi ihwal Ambroncius kepada Sekjen Partai Hanura Gde Pasek Suardika. Namun, hingga sore ini telepon seluler Gde Pasek belum bisa dihubungi.(boy/jpnn)