Dua Calon Penumpang Gunakan Hasil Swab Palsu, Polsek Bandara Sulhas Dalami Kasus

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID,MAROS -- Setelah mengamankan 18 orang calon penumpang yang diduga menggunakan dokumen hasil rapid antigen dan antibodi palsu, Polsek Bandara Sultan Hasanudddin (Sulhas) kembali mengamankan dua orang calon penumpang yang diduga melakukan pemalsuan hasil tes Swab PCR, Jumat, 29 Januari.

Dimana dua orang yang merupakan pendatang ini rencananya akan berangkat ke Jakarta.

Kapolsek Bandara, Iptu Asep Widianto mengatakan selain 18 orang yang diamankan kemarin, pihaknya kembali mengamankan dua orang calon penumpang yang diduga menggunakan dokumen hasil swab PCR palsu.

"Jadi pembuat dokumen hasil swab PCRnya beda juga dengan yang 18 orang kemarin," katanya.

Diakuinya saat ini pihaknya terus melakukan pendalaman dan memburu oknum yang diduga membuat dokumen hasil rapid antigen dan antibodi.

"Hanya saja untuk dua orang yang tadi itu rantainya terputus. Karena mereka tidak mengenal dan tidak tahu nomor kontaknya. Sehingga tidak bisa menunjukkan pelakunya. Beda dengan yang sebelumnya," jelasnya.

Dia menjelaskan kronologisnya berawal saat dua orang yang hendak ke Jakarta dan ditawari dokumen hasil swab PCR di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.

"Jadi keduanya mau berangkat dan tiba-tiba ditawari dokumen hasil swab PCR sama orang. Nah karena buru-buru, akhirnya setuju untuk dibuatkan dokumen hasil swab PCR. Ternyata dokumennya palsu setelah divalidasi oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP)," jelasnya.

Saat ini kata dia, keduanya sudah diamankan di Polsek Bandara untuk dimintai keterangannya.

Sementara untuk kasus dugaan pemalsuan dokumen hasil rapid antigen dan antibodi terhadap 18 orang terus didalami Polsek Bandara.

Bahkan pihaknya tengah memburu oknum yang diduga sebagai jaringan pemalsu rapid tes di bandara.

"Kami masih mengembangkan kasusnya karena ini kita duga merupakan sindikat yang memang bekerja secara rapi untuk menjual hasil rapid tes palsu kepada calon penumpang," jelasnya.

Dalam kasus itu kata dia, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap 18 orang calon penumpang dan sementara dalam pengembangan.

"Kita juga sudah melakukan pemanggilan dan hari ini rencananya kita akan melakukan pemanggilan dari pihak rumah sakit," jelasnya .

Selain 18 orang kata dia, juga ada tambahan 3 orang yang diperiksa.

"Ketiganya merupakan penghubung atau yang dimintai tolobg antara si pelaku dengan calon penumpang," katanya

Sekadar diketahui sebelumnya Satgas Covid-19 Maros menemukan adanya dokumen hasil rapid palsu yang digunakan 18 orang calon penumpang tujuan Bali dan Surabaya pada Kamis lalu.

Sedangkan, salah seorang calon penumpang yang enggan disebutkan identitasnya mengaku tidak tahu menahu soal dokumen rapid tes itu.

Sebab ia hanya hendak berangkat ke Denpasar, Bali dengan menggunakan jasa travel dan membayar paket wisata sebesar Rp1,9 juta perorang.

Dia berharap, agar Polisi bisa segera menangkap pelaku pembuat dokumen palsu itu agar mereka bisa kembali ke rumah mereka. (Rin)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan