Jangan sebaliknya, pejabat dulu yang bagi-bagi. Kemudian dipasang di halaman pribadi. "Untuk apa kita (pejabat) begitu. Maka sebaiknya yang begitu-begitu dibagi dulu ke masyarakat. Bukan berarti pejabat itu tidak boleh, karena ada juga pejabat yang kena dampak tetapi utamakan masyarakat kita dulu," jelasnya.
Salim mengaku beberapa warga yang membutuhkan tenda sempat meminta dibelikan terpal. Jadi, kata dia, kebutuhan terpal itu bukan maim-main. "Ada juga ke saya minta dibelikan terpal karena tidak punya tempat berteduh dan alas buat tidur. Ada yang minta ke saya. Jadi berempatilah," katanya.
Juru Bicara Satgas Bencana Gempa Bumi Sulbar, Moh Natsir mengaku kisruh tenda yang hanya ke pejabat ini sudah sampai ke telinga Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar. Ali Baal, kata Natsir, belum berfikir untuk melakukan tindakan.
"Belum ada (tenda dikembalikan). Karena itu kebutuhan mereka juga. Sama kebutuhan semua orang. Kita sudah dengar seperti itu (kisruh), tapi mohon dimaklumi kan pejabat juga ini perlu mendapat perlindungan. Kebetulan ada stok dan bisa dipakai, jadi hitung-hitung mereka juga butuh perlindungan," katanya saat ditemui di Rujab Gubernur.
Dia juga membenarkan dalam rapat satgas, kebutuhan terpal untuk pengungsi memang menjadi prioritas. Termasuk kebutuhan lain seperti tikar, kasur, selimut, obat-obatan dan perlatan bayi.
"Kalau sembako sudah cukup. Kita sudah menerima laporan seperti itu (masih banyak yang butuh tenda). Maka nanti dalam bantuan yang datang kita lebih mengutamakan bantuan itu tadi," katanya.