Dua Pekan Pascagempa, Pengungsi Masih Butuh Tenda

  • Bagikan

Klarifikasi

Putra Kadis Kehutanan Hamzah, Azikin Hidayat mewakili ayahnya datang memberi klarifikasi di kantor FAJAR Mamuju, Jumat, 29 Januari. Azikin mengaku keluarganya memang sangat butuh tenda. Apalagi, saat gempa terjadi, kakak dan iparnya turut menjadi korban gempa yang tertimpa runtuhan di RS Mitra Manakarra.

"Betul itu tenda itu memang tenda dari BNPB. Dari hari Jumat kejadian tanggal 15 Januari, setelah kakak dikuburkan sama istrinya sore, malamnya kami langsung mengungsi di rumahnya keluarga di Pattidi. Hari Jumat minggu depannya baru kami kembali ke rumah, tapi kami rasa belum aman tetapi kami berinisiatif cari tenda kemana-mana dan tidak ada dijual," katanya.

Ayahnya kemudian mencoba menghubungi kepala BNPB Darno Majid. "Bapak berinisiatif telpon Pak Darno, kepala BPBD, iya ada disediakan. Tetapi dia tidak bilang kalau ini disediakan untuk masyarakat umum, dikasi saja bahkan dipasangkan. Ya kami terima karena kami butuh betul," katanya.

Dia juga mengklarifikasi soal tenda itu ditutupi terpal sehingga seolah-oleh disembunyikan. Padahal, kata dia, setelah dipasang terjadi hujan. "Hari Sabtu hujan, makanya saya tutupi karena ada bocor di sela-sela jahitan. Semua jahitan ternyata tidak ada bagus, bisa dicek. Bocor, merembes air masuk, sempat banjir di dalam.  Makanya saya tutupi terpal dua," jelasmua.

"Dari redaksi beritanya sebelumnya dikatakan seolah-olah disembunyikan. Kami tidak sembunyikan itu tenda. Makanya saya hak jawab dan mohon diklarifikasi kembali supaya nama baik keluarga kembali. Sedikitntya bisa mengobati sakitnya ditinggal dua minggu lalu ditinggal kakak sama istrinya," sambung Azikin.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan