Publik menurutnya sudah bisa membayangkan bagaimana kondisinya di Pilpres 2024, ketika tidak ada koalisi lain yang bisa mengusung calon presiden. Sebab, yang akan tersisa sebagai oposisi hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Maka dengan mengambil alih atau mengakuisisi Partai Demokrat melalui kudeta tersebut, secara tak langsung mengamankan agenda kepentingan pilpres. Sehingga, nantinya tidak ada lagi kaolisi partai yang bisa mengajukan calon presiden.
Terlebih lagi rumor hadirnya pasangan AHY - Anies Baswedan bisa membahayakan bagi koalisi pemerintah.
"Simulasi capres-cawapres AHY - Anies bisa menjadi malapetaka bagi partai penguasa/Istana, agenda tersebut bisa terkubur apabila Partai Demokrat bisa diambil alih dari AHY," ucap Pangi.
"Secara tak langsung mengambil Partai Demokrat, maka Anies-AHY yang diusung PKS dan Partai Demokrat mengalami patahan di tengah jalan, agenda tersebut terkubur dan ruang geraknya mati," pungkasnya. (jpg/fajar)