“Bahwa yang bersangkutan pernah ikut kegiatan yang dilakukan Front Pembela Islam Makassar maka tidak secara otomatis AA (Ahmad Aulia) menjadi anggota FPI,” kata Habib Muchsin dalam keterangan tertulisnya.
Muchsin menegaskan acara pada saat itu bukan baiat-membaiat. Melainkan acara diskusi umum terkait perpolitikan secara global yang memang dihadiri Munarman. Selain Munarman ada Ustaz M. Basri serta Ustaz Fauzan yang keduanya sudah meninggal dunia.
“Terkait kehadiran Munarman dari Jakarta sebagai narasumber yang diundang dan tidak ada kaitannya dengan ISIS. Apalagi yang dikaitkan dengan baiat seperti yang dikatakan saudara AA (Ahmad Aulia),” katanya.
Terkait rutinitas Aulia menghadiri taklim di markas FPI, Muchsin menyebut bahwa taklim rutin diadakan FPI setiap Sabtu malam. Acara itu diadakan setelah salat Isya dan terbuka untuk umum.
“Siapa saja bisa datang ke acara itu,” tegasnya.
Ditambahkan Agussalim Syam, kehadiran Munarman di Makassar hanya sebagai undangan. Kehadiran Munarman tak ada kaitannya dengan pembaiatan simpatisan FPI ke ISIS.
“Kehadiran Munarman dari Jakarta adalah sebagai narasumber yang diundang dan tidak ada kaitannya dengan isu ISIS, apalagi dikaitkan dengan baiat seperti yang dinyatakan saudara AA (Ahmad Aulia),” katanya.
Diketahui, sebuah video pengakuan Ahmad Aulia tersebar di media sosial. Ahmad Aulia, terduga teroris di Makassar yang dibawa ke Jakarta menyebut Munarman ikut menyaksikan pembaitan di markas FPI Makassar pada Januari 2015.
Ahmad Aulia, sebagai anggota FPI dibaiat menjadi anggota ISIS pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. Ada sekitar 100 Laskar dan simpatisan FPI dibaiat.