Ketika Dokter Terawan menjadi menteri kesehatan, Prof Ikrar diangkat menjadi Ketua Konsil Kedokteran Indonesia. Itulah badan yang sangat menentukan dalam meregistrasi dokter. Baik lulusan dalam maupun luar negeri. Lalu memperbarui registrasi itu tiap lima tahun.
Pengembangan Vaksin Nusantara ini bekerja sama dengan Balitbang Kemenkes. Semua penelitian dan uji cobanya dilakukan di RSUP Dokter Kariyadi Semarang. Bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Secara keilmuan, Undip akan punya sejarah baru. Nama Undip akan membumbung. Delapan ahli vaksin dari Amerika sekarang berada di Semarang. Bersama ahli dari Undip membidani Vaksin Nusantara ini. Peneliti utama Undip, seperti dr Djoko Wibisono, dr Muhammad Karyana, dan Dr Muchlis Achsan Udji Sofro tergabung dalam tim ini.
Semua relawan uji coba tahap I Vaksin Nusantara ini berasal dari masyarakat sekitar RS Kariyadi Semarang. Termasuk satpam dan tukang parkir rumah sakit. Mereka diambil dari 126 orang yang lolos seleksi kesehatan.
Ming sendiri sudah menjalani suntik Vaksin Nusantara ini. Demikian juga istri dan dua anaknya –yang kebetulan lagi libur dari sekolah mereka di Amerika.
“Sudah berapa lama disuntik Vaksin Nusantara?” tanya saya.
“Sudah lebih dua bulan. Awal Desember lalu,” kata Ming.
Saya lihat Ming segar sekali. Apalagi orangnya tinggi dan ganteng.
“Saya sengaja minta divaksin lebih dulu. Kalau ada risiko saya harus merasakan,” ujar Ming.
Untuk uji coba tahap II nanti dokter Terawan sendiri akan menjadi relawan. Demikian juga beberapa pengusaha terkemuka. Termasuk Tomy Winata. Saya dan istri juga minta dimasukkan daftar itu.