Terpisah, peneliti media dan komunikasi, Agus Sudibyo, menilai bias popularitas akan sangat tinggi pada pertanyaan tentang kinerja kementerian pada survei opini publik.
“Hasil survei sebuah lembaga menunjukkan sebuah anomali, dimana ada dua menteri yang baru bekerja sekitar dua bulan dianggap lebih berprestasi daripada menteri yang lain.” kata Agus Sudibyo ketika mejawab pertantanyaan wartawan tentang hasil survei opini publik kepuasan kinerja menteri, Minggu (28/2).
Menurut Agus, untuk popularitas menteri, memang bisa ditanyakan ke sembarang orang. Tapi jika menyangkut kinerja atau prestasi harus ditanyakan pada orang-orang yang mengetahui kementerian tersebut apa saja tugasnya, dan bagaimana prestasinya selama ini.
“Jika ditanyakan pada masyarakat umum yang tidak paham tugas menteri, dan orang itu harus menjawab, yang disampaikan bukan kinerja atau prestasi tapi pengenalannya,” ujarnya.
Agus juga berpendapat ada beberapa kementerian teknis yang mengerjakan proyek strategis, hasil kerjanya lebih sering diresmikan oleh Presiden. Sehingga dinilai publik bukan prestasi menterinya tapi prestasi Presiden atau pemerintahan secara umum.
“Jadi memang harusnya panel ahli yang menilai atau peer group assesment, Orang-orang yang dikumpulkan dan mereka paham betul tugas kementerian,” pungkasnya.
Sebelumnya pada (22/2) Lembaga Survei Indonesia (LSI) mempublikasikan hasil surveinya yang salah satunya menunjukkan tingkat kepuasan publik pada kebijakan menteri. Hasilnya di urutan teratas ada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, diikuti oleh Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Sosial Tri Rismaharini di urutan ke empat. (jpg/fajar)