Anak asuh Hansi Flik bahkan punya statistik gol luar biasa. Klub Kota Munich itu mencetak rata-rata 3,5 gol per pertandingan. Di tangan Flick, sang juara bertahan juga memenangkan enam pertandingan Liga Champions di kandang mereka.
Sebaliknya, Lazio hanya memenangkan satu dari 15 pertandingan tandang terakhir mereka di kompetisi ini. Satu-satunya kemenangan mereka adalah ketika mengalahkan wakil Turki, Besiktas dengan skor 2-0 pada babak penyisihan grup, September 2003 silam. Selebihnya, mereka kalah sembilan kali dan imbang lima kali.
Bicara head to head dengan klub Italia, Bayern juga sangat perkasa. Mereka telah memenangkan empat pertandingan kandang Liga Champions terakhir mereka dengan klub-klub Italia. Kekalahan 2-3 melawan Inter Milan pada Maret 2011 adalah satu-satunya kekalahan mereka dalam sembilan pertemuan sebelumnya dengan tim-tim Serie A di Allianz Arena (menang 7, imbang 1).
Problem terbesar Lazio untuk membuat keajaiban di leg kedua ini tentu saja adalah Robert Lewandowski. Bomber Bayern itu mencetak 14 gol dalam 12 penampilan Liga Champions di bawah Flick. Secara keseluruhan, Pemain Pria Terbaik FIFA itu telah terlibat dalam 33 gol dalam 31 pertandingan kandang Liga Champions bersama FCB (28 gol dan lima assist).
Pelatih Lazio, Simone Inzaghi pun paham pekerjaan berat yang menanti mereka di Jerman. “Mari kita bicara tentang Bayern yang mencetak tujuh gol di Tottenham dan delapan di Barcelona,” katanya kepada Sky Sport Italia.
Meski demikian, Inzaghi tidak ingin leg kedua ini hanya menjadi seremoni perpisahan timnya. “Kami akan pergi untuk memainkan pertandingan. Lolos ke babak 16 besar seharusnya menjadi target yang bagus dan memang begitu. Kami tahu potensi kami,” tegasnya.