Kebahagiaan Warga Kampung Buttue, Alhamdulillah Ada Musala, Bisa Salat Berjemaah di Kampung Sendiri

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Kerinduan warga kampung Buttue memiliki masjid sendiri terpenuhi. Salat lima waktu dan tarawih secara berjemaah pada Ramadan tahun ini, sudah bisa di kampung sendiri.

Laporan: SAKINAH FITRIANTI

KUMANDANG suara azan kini terdengar lebih jelas dan lantang. Warga pesisir Buttue, Desa Kanaungan, Kecamatan Labakkang, Pangkep, kini dapat mendengar langsung suara azan dari pengeras suara musala yang ada di desanya.

Salat Tarawih Ramadan tahun ini juga sudah bisa dilakukan di kampung sendiri. Tahun-tahun sebelumnya, warga Buttue sudah bersiap-siap ke masjid untuk salat tarawih, begitu selesai buka puasa dan salat magrib.

Puluhan tahun, warga mesti berjalan kaki puluhan kilometer ke desa lain untuk bisa salah berjemaah. Itu karena tidak ada fasilitas rumah ibadah masjid di desanya sendiri.

Masjid yang sering didatangi untuk salat Isya dan Tarawih berjemaah antara lain, Masjid Kassi Kebo di Kecamatan Ma'rang, Masjid Pekka Baru di Kecamatan Labakkang hingga menyeberang ke Pulau Salemo di Kecamatan Liukang Tupabiring.

Kini, dengan keberadaan musala berukuran 5x5 meter, puluhan warga yang bermukim di pesisir itu sudah sangat bersyukur. Mereka tak lagi berjalan jauh, bahkan menumpang perahu untuk sampai ke masjid.

Imam masjid, Muh Umar Kadir mengungkapkan, pertama kali dipanggil menjadi imam di musala itu usai meresmikannya, bulan lalu.

"Pada saat peresmian pertama, saya imam salatnya. Sekaligus waktu itu salat Jumat pertama warga di Buttue di musala kampung sendiri," katanya.

Umar pun dijemput menggunakan perahu untuk menjadi imam di musala Kampung Buttue. Sebab, jika harus berjalan kaki, akan memakan waktu setengah jam hingga satu jam perjalanan menyusuri sungai dan tambak.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan