India Bertekuk Lutut Atasi Covid-19, Tiga Kota Hub Jakarta, Surabaya dan Makassar Harus Waspada

  • Bagikan

Secara teoretik (teori jaringan), hal itu dapat dipahami, sebab di kota besar terjadi interaksi (kontak) paling banyak.

"Analoginya sama dengan kebakaran, dimana wilayah yang sangat padat akan lebih rentan mengalaminya dibanding wilayah yang relatif kurang penduduk," tukasnya.

Ia menilai tiga kota hub di Indonesia, Jakarta, Surabaya dan Makassar, memang memiliki ciri yang hampir sama, yaitu multi-akses, dimana ada bandara Internasional dan pelabuhan laut yang besar.

Mumbai yang sekarang menjadi episentrum tsunami di India adalah kota paling besar dan paling padat. Jumlah penduduknya berkisar 13 Juta Jiwa pada malam hari. Sementara pada siang hari bisa mencapai 20 juta. Ini kurang lebih mirip dengan Jakarta.

Oleh karena itu menurut Tasrief, begitu diketahui bahwa ada ratusan warga negara India yang masuk ke Indonesia melalui bandara Internasional Soekarno Hatta, dalam beberapa hari terakhir, maka dapat dipastikan, tiga kota hub menjadi sangat rentan.

"Pemerintah seharusnya untuk sementara menutup akses penerbangan dari dan ke India, sebagaimana telah dilakukan oleh sejumlah negara," pintanya.

Dengan tsunami Covid-19 yang sedang melanda India, maka langkah-langkah pencegahan dan antisipasi menjadi sangat urgen, sebab efek osilasi pertumbuhan kasus menjadi lebih serius.

Dimana gelombangnya dimungkinkan menjadi lebih tinggi. Program 3T (Tracing, Test dan Treatmen atau Pelacakan, Pengetesan dan Perawatan) secara signifikan urgen kembali digalakkan, termasuk program Wisata Duta Covid.

"Mudah-mudahan dengan upaya yang maksimal itu Indonesia terhindar dari apa yang sedang melanda India," pungkas Tasrief. (endra/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan