Bupati Nganjuk OTT KPK, Djarot Saiful Hidayat: Dia Bukan Kader Kami

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, NGANJUK -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengatakan, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat bukanlah kader partai berlogo banteng moncong putih itu.

Hal ini dikatakan, Djarot setelah Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat terkena operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). “Jadi, dia enggak pernah ikut kaderisasi, jadi jelas dia bukan kader kami,” ujar Djarot kepada wartawan, Senin (10/4).

Djarot menuturkan, Bupati Nganjuk Novi Rahman hanya mengaku-mengaku saja sebagai kaderi PDIP. Padahal kenyataan dia tidak pernah ikut serta dalam kegiatan PDIP. “Hanya datang sekali saja (di Muscab PDIP, Red). Ngaku-ngaku gitu. Selama ini proses partai nggak pernah ikut,” katanya.

Mantan Wakil Gubernur DKI itu bahkan menduga Novi Rahman tidak memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP. Sehingga dia hanya mengaku-mengaku saja sebagai anak buah Megawati Soekarnoputri. “Jadi kelihatannya enggak punya (KTA PDIP, Red),” ungkapnya.

Menurut Djarot, menjadi kader PDIP ada tahapannya. Minimal yang bersangkutan pernah ikut kaderisasi tingkat pertama. Nah, Kata Djarot, Novi Rahman tidak mengikuti kaderisasi tersebut.

Seperti diketahui, sbelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Lembaga antirasuah itu diduga turut mengamankan unsur Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidhayat (NRH). Selain itu, sejumlah pihak lain pun turut diamankan. ’’Benar KPK melakukan tangkap tangan di nganjuk, siapa saja dan berapa uang yang diamankan kita sedang melakukan pemeriksaan,” kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Senin (10/5) dini hari.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan