FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- UPC Sidrap, setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan tahap satu berupa penyiapan lahan dan jalan akses rencana Pusat Pariwisata PLTB senilai Rp500 juta.
Pihaknya juga telah mengajukan IMB untuk kawasan pariwisata inovatif utama di Sidrap yang lokasinya sengaja diapit diantara PLTB Sidrap 75MW eksisting dan rencana ekspansi 70MW, sehingga akan memberikan pemandangan yang luar biasa.
Niko Priyambada, Head of Development UPC Sidrap menyampaikan kondisi angin sesuai harapan meskipun kadang naik turun namun rata-ratanya sesuai harapan dan ketersediaan sumber daya ini memungkinkan peluang yang layak secara finansial untuk membangun proyek ekspansi 70MW yang diusulkan.
Hal ini direncanakan masuk dalam RUPTL yang akan segera terbit. Kesempatan ini datang di momen yang sangat tepat mengingat pemulihan Jaringan Sulbagsel dari dampak Covid lebih baik dari kebanyakan jaringan kelistrikan dan permintaan listrik jaringan di bulan Maret 2021 kini mencapai diatas 1300 MW.
"Beban puncak pada Maret 2021 mencapai >1300 MW (3% lebih tinggi dari Maret 2020 / tahun lalu). Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa kondisi kebutuhan listrik di jaringan Sulbagsel sebagian besar telah pulih," terang Niko saat dikonfirmasi, Senin (10/5/2021).
Ditambah dengan proyeksi permintaan dari sektor smelter, para investornya tidak ingin hanya bergantung pada pembangkit listrik yang memiliki tapak karbon yang tinggi sebagaimana baru-baru ini dinyatakan oleh Paul Taylor, Atase Perdagangan, Kedutaan Besar AS dalam sebuah webinar tentang Energi Terbarukan. Tentunya ini sebuah peluang yang sangat bagus bagi masuknya investasi.
"UPC Sidrap sangat gembira karena dapat mengusulkan suatu alternatif rendah biaya dan memperluas kapasitas PLTB Sidrap yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di tahun 2018 yang lalu," katanya. (endra/fajar)