FAJAR.CO.ID, FILIPINA -- Vaksin Covid-19 bisa meningkatkan kekebalan seseorang terhadap Covid-19. Meski begitu, untuk mengukur tingkat efektivitasnya tak bisa dengan mengukurnya lewat jumlah antibodi seseorang. Vaksin Covid-19 dari Sinovac dinilai terbukti manjur di Filipina.
Ahli biologi molekuler dan penasihat Departemen Kesehatan (DOH) Filipina dr. Edsel Salvana menggarisbawahi pentingnya uji klinis untuk menunjukkan bahwa vaksin efektif melawan penyakit parah. Filipina sudah memvaksinasi penduduk mereka dengan vaksin Sinovac.
“Seperti untuk Sinovac, dari 10 juta orang yang diteliti mereka menunjukkan 85 persen perlindungan terhadap penyakit sedang hingga parah yang menyebabkan rawat inap,” katanya seperti dilansir dari GMA Network, Selasa (25/5).
“Jenis data ini sangat meyakinkan bahwa vaksin bekerja,” kata Salvana.
Lalu, dia mengatakan bahwa tes jumlah antibodi bukanlah cara yang akurat untuk mengetahui apakah vaksin Covid-19 efektif. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mengatakan setelah vaksinasi tidak disarankan untuk memeriksa antibodi.
“Mengapa demikian? Pertama-tama, tes antibodi yang digunakan orang adalah alat yang berbeda dan antibodi yang dihasilkan dari vaksin sangat spesifik, bukan keseluruhan,” kata Salvana.
“Misalnya, Anda hanya perlu mencari protein lonjakan dalam vaksin AstraZeneca. Ini mungkin tidak berbanding positif dari tes antibodi,” tambahnya.
Salvana juga menjelaskan bahwa antibodi bukan satu-satunya basis kekebalan. Sebab sel T dalam tubuh juga merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh.
“Sel T, atau imunitas yang dimediasi oleh sel kita, adalah tentara tubuh kita yang mencari virus yang tersembunyi di dalam sel yang telah terinfeksi,” jelasnya.
Lebih lanjut, hasil positif dari tes antibodi tidak menjamin bahwa orang tersebut tidak terlindungi setelah menerima suntikan Covid-19 karena sel T bekerja sebagai respon imun tubuh. Jika tes antibodi Anda positif setelah vaksinasi, justru itu berarti vaksin itu efektif.
“Tetapi, meski negatif itu tidak berarti Anda tidak terlindungi karena sel T Anda mungkin baik-baik saja,” kata Salvana. (jpg/fajar)