Faktor ketiga, cerita Annar, penundaan ini menunjukkan kegagalan kepemimpinan Rosan menakhodai Kadin. Rosan dianggap telah menghancurkan independensi dan integritas Kadin, karena dia tidak mampu meyakinkan pemerintah supaya Munas Kadin tetap di Bali. Sekarang e menjadi masalah, karena segala sesuatu persiapan tehnisnya telah nyaris rampung. Termasuk buking 250 kamar di Hotel Westin Resort, Nusa Dua, Bali. Pembatalan yang mendadak itu telah menimbulkan kerugian panitia pelaksana puluhan miliaran.
Sementara itu, menurut informasi yang diperoleh Annar Sampetoding dari "kaki tangannya" di Kendari, perpindahan acara ke ibukota Provinsi Sulawesi Tengggara, itu karena lobby Bahlil yang kelahiran Buton, salah satu kabupaten penghasil aspal terbesar Indonesia di Sulawesi Tenggara. Annar mengakui, dia menerima banyak keluhan, protes serta caci maki dari pengurus Kadin Pusat maupun Daerah yang ditujukan kepada ulah Bahlil dan Rosan yang telah membuat Kadin terancam perpecahan.
Kata dia, banyak yang mengirim pesan kepada dirinya. Mereka meminta Rosan dan Bahlil mengundurkan diri. Karena apa? "Karena tindakan keduanya telah menyudutkan posisi Presiden Jokowi yang telah tersebar beritanya di media yang menyebut Jokowi "pemberi perintah" pengunduran acara Munas itu.
"Ini adalah hal sangat buruk, menurut teman-teman pengusaha, karena telah menyeret-nyeret nama Jokowi yang tidak tahu apa-apa," tandas Annar.
Menurut saya, ke depan, tegasnya, Kadin harus tampil dengan jiwa dan semangat baru. Pertarungan jabatan Ketua Umum dengan tradisi menghambur-hamburkan uang untuk membeli suara pengurus daerah, harus ditinggalkan!. Cara itu sudah usang. Sudah tidak sesuai dengan