Dia mengatakan tindakan itu melonggarkan para tamu yang awalnya enggan diwawancarai.
Direktur program yang dikerjakan Fischer di Radio4, Tina Kragelund, memujinya karena “bereksperimen” dan “melakukan jurnalisme secara berbeda”.
Stasiun itu dengan bangga membagikan rekaman audio itu di Twitter dengan tulisan berbunyi: “Radio4 hadir ketika kelab swinger harus dibuka kembali. Peringatan: Panas dan basah bagi reporter kami dan para tamu.”
Beberapa pendengar radio tidak terkesan dan justru mengecamnya.
“Itu hanya alasan untuk sebuah blow-up. Itu sama sekali tidak perlu,” tulis seorang pendengar radio tersebut.
Yang lain mengatakan bahwa Fischer bisa lolos hanya karena dia seorang perempuan.
“Seandainya seorang pria berhubungan seks di radio, dia mungkin akan membuat seluruh negeri menentangnya.”
Fischer mengatakan dia akan mempertimbangkan laporan serupa dengan format video, tetapi tidak akan terlibat secara pribadi karena akan melebihi “batas pribadinya”. (sindo/fajar)