Di luar tiga penyerang murni itu, Argentina yang terakhir kali meraih gelar pada 1993 juga punya beberapa pemain berkarakter menyerang. Mulai dari Angel Di María, Nicolás González, Papu Gómez, Angel Correa, hingga Joaquín Correa.
Scaloni yang membawa 28 pemain ke Brasil menjelaskan, kesulitan lain yang ia hadapi adalah penyatuan tim. Beberapa pilarnya mengalami masalah kebugaran sehingga tidak bisa mendapat menit bermain maksimal. “Mari berharap sekarang bahwa mereka sepenuhnya sudah sembuh,” katanya di Mundo Albiceleste.
Meski cukup banyak masalah dan sejauh ini belum menunjukkan performa meyakinkan sebagai sebuah tim, pemain Argentina datang ke Brasil dengan optimisme tinggi. Khususnya Messi yang belum mempersembahkan satu pun gelar bagi Argentina di level senior.
Seperti diketahui, Messi sebelumnya gagal di tiga final Copa America dan Piala Dunia 2014. Dan, cukup masuk akal jika La Pulga yang hanya memiliki dua kesempatan untuk merengkuh trofi kali ini akan bertarung habis-habisan. “Ini adalah kompetisi khusus. Kami sangat menginginkannya," tegas Messi dikutip dari Hindustan Times.
Senada dilontarkan Giovani Lo Celso. Pemain tengah Tottenham Hotspur itu menegaskan mereka sangat termotivasi meraih gelar Copa America 2020 yang sudah tertunda setahun. "Kami akan berusaha melakukan yang terbaik dan menempatkan tim nasional di puncak," katanya di situs resmi AFA.
Tapi ia juga mengakui perjuangan mereka tidak akan mudah di Copa America ini. Menurutnya, semua tim di Amerika Selatan memiliki kekuatan merata dan setiap pertandingan akan berjalan sangat sulit.