ITD Universitas Airlangga Teliti Sampel Covid-19 asal Madura

  • Bagikan

Nasih menambahkan, sampel yang sudah teridentifikasi tersebut belum bisa disimpulkan. Sebab, masih sedikit sampel yang teridentifikasi sempurna. Meski begitu, berdasar hasil sementara, sampel yang teridentifikasi memiliki kemiripan dengan varian di Kudus. ”Ya, hampir mirip-mirip dengan di Kudus. Semua hasilnya sudah kami laporkan ke gubernur,” katanya.

ITD terus mengumpulkan tambahan sampel yang ada. Unair bekerja sama dengan Kemenkes serta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) untuk mendapatkan sampel-sampel yang akan dites WGS. ”Kami bakal terus mengevaluasi dan meneliti kasus-kasus Covid-19 yang menarik. Jika ada pasien yang sakit dengan gejala yang cepat, kami akan identifikasi secara khusus,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Promosi Kesehatan dan Humas dr Brihastami Sawitri SpKJ menyebutkan, hingga kemarin (17/6), total pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit Penyakit Tropik Infeksi (RSPTI) Unair mencapai 75 orang dari kapasitas 76 bed. Perinciannya, 60 pasien yang dirawat inap dan 14 pasien yang dirawat di ruang intensive care unit dari kapasitas 15 bed. ”Sembilan pasien yang kini dirawat di ICU berasal dari Bangkalan,” katanya.

Dokter yang karib disapa Mia itu menyatakan, bed occupancy ratio (BOR) RSPTI sudah hampir 100 persen. Meski begitu, RSPTI dapat menambah kapasitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ”Trennya meningkat. Setiap hari kami buka bed baru dan ruangan,” ujar dia.

Direktur RSUA dr Nasronudin SpPD KPTI FINASIM menjelaskan, pelayanan Covid-19 difokuskan di gedung RSPTI Unair. Gedung tersebut terpisah dari gedung pelayanan pasien non-Covid-19 di RSUA. Bahkan, instalasi gawat darurat (IGD) untuk pasien non-Covid-19 dan Covid-19 terpisah gedung. ”Jadi, masyarakat yang ingin berobat biasa tetap dilayani dengan aman di gedung RSUA. Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir,” tuturnya. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan