“Kami telah berbagi pengalaman tentang lawan yang berbeda dan fleksibilitas taktis adalah kuncinya. Kami dapat menangani lawan yang berbeda dan menemukan senjata yang tepat yang harus kami gunakan di setiap pertandingan untuk berhasil,” kata Andersson kepada wartawan dikutip Sport Star.
Sang pelatih memang bisa melakukan banyak hal di pertandingan ini. Itu karena Dejan Kulusevski dan Mattias Svanberg sudah bisa tampil. Pemain Juventus dari Bologna itu sebelumnya harus absen di Seville karena dinyatakan positif COVID-19.
Tak hanya perubahan pemain, Andersson juga bisa menata ulang peran gelandangnya agar bisa berkontribusi lebih banyak dalam serangan. Gelandang RB Leipzig, Emil Forsberg kemungkinan diberi kepercayaan lebih besar untuk bergabung di lini serang untuk meringankan beban Alexander Isak dan Marcus Berg.
"Kami memiliki segalanya di kotak peralatan kami berdasarkan apa yang telah kami latih, apa yang telah kami persiapkan dan bagaimana kami telah bermain di berbagai pertandingan beberapa tahun terakhir ini," jelas Andersson.
Slowakia yang masih membutuhkan tambahan poin untuk lolos ke babak 16 besar seperti yang mereka lakukan 2016 silam juga akan melakukan hal sama. Pemain sayap, Robert Mak dan Lukas Haraslin diharapkan untuk lebih mendukung Ondrej Duda yang pada laga kontra Polandia tampak berjuang sendiri di depan. “Jika kami ingin melangkah lebih jauh, kami harus mengumpulkan lebih banyak poin,” kata gelandang Slowakia, Jakub Hromada di UEFA.com.
Sang pelatih, Stephen Tarkovic sementara itu memilih lebih kalem jelang laga ini. Pelatih berusia 48 tahun itu mengatakan yang utama adalah profesionalitas pemain. “Yang terpenting adalah performa kami di lapangan,” ujarnya di Bio Prep Watch. (amr)