Ekuador mendapat peluang emas untuk menyamakan kedudukan di menit ke-45+4. Angel Mena mengirimkan umpan silang yang bagus kotak penalti yang disundul Valencia. Sayang, peluang bagus itu terbuang percuma. Sundulan jarak dekat Valencia lagi-lagi masih melebar tipis. Skor 1-0 pun menutup paruh pertama.
Kembali ke lapangan, Ekuador tampil lebih berani. Mereka berkali-kali memberikan ancaman namun belum bisa mencetak gol balasan. Hingga menit ke-65, tercatat dua peluang emas didapat Ekuador yang mulai bisa menekan Argentina.
Sebuah tendangan bebas didapatkan Ekuador di menit ke-66. Namun, peluang itu terbuang percuma. Ekuador masih terus menekan. Umpan silang ditanduk Valencia, namun masih menyamping.
Argentina memasukkan Angel di Maria bersama Guido Rodriguez menggantikan Giovani Lo Celso dan Leandro Daniel Paredes di menit ke-71. Sementara Ekuador sudah menarik Carlos Gruezo, Diego Palacios, dan Alan Franco digantikan Michael Estrada, Gonzalo Plata, serta Moises Caicedo.
Plata mendapat peluang bagus mencetak gol di menit ke-80. Namun, kiper Argentina, Emiliano Martinez mampu menggagalkannya dan hanya melahirkan sepak pojok.
Sebuah blunder dilakukan bek tengah Ekuador, Piero Hincapie di menit ke-82. Ia kehilangan kontrol saat mendapat bola dari kiper. Bola berhasil direbut Di Maria yang kemudian diteruskan kepada Messi. Messi lalu memberikan bola kepada Lautaro Martinez yang langsung melepaskan tendangan keras kaki kanan ke sudut kanan atas.
Hincapie melakukan pelanggaran profesional dengan menarik Di Maria di menit ke-88 yang membuat wasit Wilton Pereira Sampaio menunjuk titik putih. Intervensi VAR mengubah keputusan wasit dan Hincapie mendapat kartu merah. Tapi tendangan bebas di dekat garis kotak penalti bisa diselesaikan Messi. Skor 3-0 ini menjadi hasil akhir.
