Namun, karena pandemi janji itu belum ditunaikan. Hingga pada 3 Agustus, FAJAR kembali ingin meminta pandangan soal penampilan Indonesia di Olimpiade pada Selasa 3 Agustus. Namun tak ada respons.
Berita terbitan FAJAR soal kiprah Indonesia di olimpiade terbit tanpa analisis ADS. Sebelumnya pada beberapa hari terakhir ADS jarang memasang status yang berisikan pesan religius. Barulah kabar itu datang jika ADS tengah kritis.
Kabar duka itu pun datang, dini hari tepat 17 Agustus 2021. Tokoh olahraga fenomenal itu berpulang. Sosok yang mampu membuat lambang Garuda mampu tampil bagus di Piala Asia 2007.
ADS yang kala itu manajer timnas mampu membuat skuad timnas yang mumpuni sehingga membuat tim sekelas Korea Selatan dan Arab Saudi kepayahan. Serta membuat Bahrain harus mengakui kemenangan Syamsul Haeruddin dan kawan-kawan dengan kunggulan, 2-1.
Devo Khadafi anak dari ADS coba untuk tabah. Dirinya mencoba tenang dan menyambut pelayat yang datang ke rumah duka di Jl Hertasning.
"Bapak pergi dengan tenang. Kami bersyukur di saat terakhir semua keluarga hadir menemani bapak dan sempat mengucap lafaz la ilaha illallah di telinganya," ucap Devo yang juga Ketua PBSI Sulsel.
Tiga tahun terakhir ADS memilih menepi dari hiruk-pikuk dunia olaharaga. Terakhir, namanya jadi pusat perhatian ketika kasus mafia bola merebak.
Setelahnya namanya kini jarang didengar. Devo berkata, ADS lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. "Bapak lebih banyak meluangkan waktu untuk beribadah. Tidak ada waktu baginya untuk tidak beribadah," ucap dia.