Potensi Pecah Suara Kedokteran, Pilrek Unhas Bisa Tajam

  • Bagikan

Budu, kata Irwan, mendapat nilai tersendiri, apalagi rekam jejak, kinerja, dan kualitasnya bisa menjadi kekuatan dan seorang yang diperhitungkan.

Pengamat Politik Unhas lainnya, Arief Wicaksono mengatakan kemungkinan pecah suara pada Pilrek Unhas berpotensi terjadi. Apalagi, kader-kader dari basis kedokteran dan agro complex memiliki lebih dari satu calon.

"Bisa jadi. Tapi, kan, sekali lagi pemilihan rektor berbeda dengan Pilkada. Jadi walaupun perwakilan dari kedokteran, misalnya, lebih dari satu, itu saya pikir tidak berpengaruh," ungkap Arief yang tergabung di IKA Unhas ini.

Tokoh Pusat

Dosen FISIP Unhas, Prof Deddy T Tikson mengungkapkan, selama dirinya di Unhas, pendaftaran balon rektor pada periode saat ini merupakan calon terbanyak.

Ia mengaku tidak bisa berspekulasi lebih perihal Pilrek ini, apalagi pemilihan rektor melibatkan MWA, juga suara menteri.

"Saya tidak bisa berspekulasi menteri mau ke mana suaranya. Cuma di kalangan Unhas sendiri sekarang ini, pengaruh kedokteran Unhas punya pengaruh banyak. Tapi, kelihatannya kedokteran terpecah karena ada dua calon di sana," kata Deddy.

"Ini dia, saya tidak tahu apakah menteri akan condong ke pejabat Dirjen atau bagaimana. Karena kalau calon yang lain, ya, mengharapkan suara MWA. Terus terang saya tidak tahu bagaimana kira-kira," tambahnya.

Meski begitu ia menekankan, suara menteri sangat berpengaruh karena pengalaman yang lalu-lalu.

"Bahkan waktu pemilihan saat PTNBH Prof Dwia menang itu suara menteri langsung sama dia semua. Nah, sekarang calonnya delapan, tidak mungkin suara menteri dibagi delapan," urai Deddy.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan