Kalau dilihat dari sisi pengaruh politik, akan besar mengarah kepada Kadir. "Ia memiliki agen-agen di Jakarta yang bakal mempengaruhi menteri, toh," ungkap Deddy yang juga pernah menjadi panitia pemilihan rektor Unhas era Prof Dwia.
Menyinggung poling yang belakangan beredar, ia bilang, jika tidak ada Kadir, maka Budu akan paling populer.
"Nah, popularitas Prof Kadir ini karena orang terpengaruh kariernya di Kementrian. Jadi bisa saja ada faktor X yang mempengaruhi poling ke dia," terangnya.
Tiga Besar
Delapan kandidat memiliki peluang masing-masing mendapatkan suara di senat. Sebab, total anggota senat yang akan memilih nanti berjumlah 82 orang.
Dari data Panitia Pemilihan Rektor (P2R) disebutkan bahwa setiap fakultas ada perwakilan di senat. Kemudian bisa dilihat ada berapa suara masing-masing dibagi per kompleksnya.
Staf Sekretariat Senat Akademik Unhas Andi Tenri Famaury mengatakan total di Unhas ada 15 Fakultas. Masing-masing memiliki 5 suara di senat akademik.
Akan tetapi, khusus untuk Fakultas Keperawatan, hanya ada dua kuota atau dua suara karena masih termasuk fakultas baru. Sehingga jika dihitung, total suara dari fakultas berjumlah 72 suara.
"Jadi 82 suara disenat sudah diketahui kalau 72 suara sudah ada dari fakultas masing-masing. Kemudian sisanya ada suara rektor, wakil rektor, dan direktur kampus," ucapnya. (bus-wis)