Selama berdinas di Polda NTB, Rita sempat bertugas di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB. Di sana Rita berhasil mengungkap kasus striptis Metzo di kawasan pariwisata Sengigi.
Rita kemudian mendapatkan promosi jabatan sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Barat dan terakhir menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Timur.
Saat menjabat Kasat Lantas, Rita beberapa kali menorehkan prestasi dengan melakukan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat. Salah satunya yakni menginisiasi pembuatan gerai vaksin di layanan Satpas SIM Polres Lombok Timur yang pertama di Indonesia.
Program tersebut menjadi role model untuk seluruh jajaran Kepolisian RI. Hal itu juga membuat dirinya diganjar penghargaan oleh Kapolda NTB yang saat itu dijabat oleh Irjen Pol Mohammad Iqbal dalam peringatan Hari Jadi ke-73 Polwan yang berlokasi di Tribun Lapangan Bhara Daksa Polda NTB.
Perempuan kelahiran Selong, Lombok Timur 1 Juli 1992 ini bergabung di kepolisian pada tahun 2013. Saat itu niatan untuk menjadi polisi rupanya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Orang tua Rita sempat tidak mengizinkan bungsu empat bersaudara ini untuk tinggal berjauhan.
Akhirnya, polwan cantik ini pun nekat mendaftarkan diri pada seleksi Akpol bersamaan dengan seleksi IPDN sesuai permintaan orangtuanya. Dan takdir pun seolah menggariskan impian Rita. “Saya diterima di Akpol,” ujarnya, kepada Radar Lombok belum lama ini.
Usai menempuh pendidikan kepolisian dan S1 STIK PTIK, Rita ditugaskan di Polda DIY. Dia bertugas di Bagian Sentra Pelayanan Kepolisian di Gunungkidul. Selesai mengikuti pendidikan di Tiongkok pada 2019, Rita pulang ke tanah air dan langsung ditugaskan di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB.