FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Banyak sektor usaha yang terdampak pandemi COVID-19. Bisnis katering menjadi salah satu usaha yang terdampak.
Fajrul Zanie bersama istrinya yang memiliki usaha katering Surya Mandiri merasakan betul sulitnya bertahan di tengah pandemi.
Terlebih dirinya baru saja mengambil alih usaha yang telah dijalankan oleh mertuanya itu di awal tahun 2020.
"Pas awal memulai menjalankan usaha ini sudah dapat cobaan yang begitu berat. Bersamaan dengan awal mulanya pandemi Covid-19," kata Fajrul kepada Fajar.co.id, Rabu (12/1/2022).
Kendati demikian dirinya tak patah arang, dia bersama istrinya melakukan improvisasi dengan menjual kue.
Berkat kerja kerasnya itu, awal tahun lalu usaha katering dan kuenya itu sudah mulai membuahkan hasil.
"Awal pandemi 2020 kurang sekali pemasukan pak, ditambah lagi saya dan istri sempat juga kena covid di akhir 2020. Awal 2021 baru mulai ada pemasukan lagi," sebutnya.
Kini, Fajrul berusaha menambah produksi usahanya dengan mengajukan kredit pembiayaan ultra mikro (UMi) ke Pegadaian Makassar.
Pembiayaan UMi yang memberikan pinjaman sampai Rp10 juta dipilih Fajrul karena pengajuan kredit sangat cepat dan mudah, jangka waktu pinjaman fleksibel dan pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu. Tak hanya itu, untuk jaminan cukup dengan BPKB.
Besar harapan Fajrul agar pengajuan itu segera terealisasi di awal tahun. "Semoga cepat disalurkan untuk membantu usaha kami ini," harapnya.

Separuh UMKM di Sulsel Belum Tersentuh Bantuan Modal
Fajrul dengan usaha kateringnya Surya Mandiri merupakan satu dari sekian banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yang belum tersentuh bantuan modal usaha.
Dinas Koperasi dan UKM Sulsel mencatat saat ini ada 1,7 juta UMKM di Sulsel. Tahun 2021 lalu kredit yang terserap sekitar Tp44 triliun dengan debitur sekitar 800 ribu.
Artinya masih ada sekitar 900 ribu lebih atau lebih dari setengah UMKM di Sulsel belum tersentuh bantuan pembiayaan. Baik berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi atau kredit lainnya.
"Khusus untuk UMi kita berharap lebih banyak lagi UMKM bisa mendapatkannya, terutama untuk pemulihan di tengah pandemi," ungkap Kadis Koperasi dan UKM Sulsel, Abdul Malik Faisal.
Di Sulsel sendiri penyaluran pembiayaan UMi dilakukan tiga lembaga PT Pegadaian, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan Koperasi KSPPS Bakti Huriah Syariah.
Data terakhir yang diperoleh Fajar.co.id dari Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Sulawesi Selatan (Kanwil DJPb Sulsel), sepanjang tahun 2021 yaitu hingga 20 September, sebanyak 34.033 debitur yang telah tersentuh pembiayaan UMi. Total yang disalurkan mencapai RpRp128,19 miliar.
Jumlah debitur yang telah mendapatkan pembiayaan UMi di wilayah Sulsel ini setara dengan 2,41 persen dari total penyaluran pembiayaan UMi nasional yang tercatat mencapai Rp5,31 triliun untuk 1,48 juta debitur.
PIP Siapkan Rp7 Triliun
Direktur Kerjasama Pendanaan dan Pembiayaan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Muhammad Yusuf mengatakan salah satu fokus program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) adalah membangkitkan kembali UMKM.
Bagi UMKM, pemerintah telah pembiayaan UMi yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU PIP) dan disalurkan melalui lembaga keuangan bukan bank.
Untuk tahun ini, PIP menargetkan 2 juta pelaku usaha bisa mendapatkan bantuan pendanaan murah lewat pembiayaan UMi.
"Target 2022 ditetapkan secara nasional sebanyak 2 juta pelaku usaha.Secara total, penyaluran 2022 diproyeksikan sebesar Rp7 triliun," pungkasnya. (msn/fajar)