Masih ada waktu satu hari lagi untuk mengamati fungsi jantung babi itu. Ternyata masih bekerja secara normal. Sampai akhirnya si pasien benar-benar meninggal –jantung babi itu berhenti.
“Keberhasilan Prof Griffith di Maryland adalah kelanjutan dari apa yang pernah saya lakukan,” ujar Prof Robert.
Kedua peristiwa memang tidak ada hubungannya. Tapi ilmu pengetahuan selalu belajar dari kemajuan yang diperoleh sebelumnya.
Prof Griffith bisa berhasil menjadi yang pertama karena penemuan lain yang dilakukan Prof Mohammad Mohiuddin. Mohiuddin adalah direktur salah satu program di Maryland Medical Center itu. Ia lulusan Dow Medical Collage, Karachi, Pakistan sebelum pindah ke Amerika. Mohiuddin menemukan teori tentang imunitas yang menjadi krusial di sebuah praktik transplantasi.
Tentu jantung babi yang dipasang di badan David sudah disesuaikan dengan kebutuhan manusia.
Babi yang diambil jantungnya itu adalah babi yang berumur 1 tahun. Berat badannya 240 pound, atau sekitar 120 Kg.
Tentu itu bukan sembarang babi. Itu adalah babi yang sudah dipersiapkan untuk memiliki jantung yang cocok dipasang di badan manusia.
Jantung babi itu dimasukkan dalam box khusus –yang memungkinkan jantung tetap hidup. Jantung itu lantas dimodifikasi. Gen di jantung itu diubah. Empat unsur dalam gen jantung babi dibuang. Lalu enam unsur dalam gen jantung manusia ditambahkan. Dalam bahasa jurnalisme, gen jantung babi itu telah diedit. Editing gen jantung itu dilakukan oleh sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri di bidang itu.