- Dapat mengetahui stok barang di gudang, apakah sesuai dengan catatan pembukuan yang dilaporkan.
- Dapat menindaklanjuti segera jika ada item yang hilang atau rusak sehingga tidak ada kekosongan.
- Sebagai perbandingan stok barang tahun lalu atau data pada perusahaan serupa sehingga dapat menganalisis kemajuan perusahaan.
- Dapat mengetahui arus masuk dan keluar.
- Dapat mengetahui kondisi stok di gudang atau di toko secara akurat.
- Dengan keakuratan data inventory, perusahaan juga dapat memantau ketersediaan barang di gudang, apa saja barang-barang yang pergerakan nya cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan barang atau dikenal sebagai dead stock.
Apa Tujuan Stock Opname?
Setelah mengetahui maksud dan manfaatnya maka pertanyaan berikutnya, apakah tujuan stock opname?
Tujuan stock opname adalah mengetahui dengan tepat dan akurat mengenai persediaan barang dalam pembukuan dan yang ada di gudang memiliki jumlah yang sama atau bahkan ada perbedaan lebih atau kurangnya barang.
Perhitungan jumlah item yang akurat akan memberikan kemudahan terhadap pengaturan keluar-masuk barang ke gudang. Jika ada perbedaan antara catatan dan jumlah stok barang berarti ada kesalahan penghitungan, maka petugas yang ditunjuk untuk melakukan inventarisasi barang adalah petugas auditor khusus yang memeriksa apakah ada kemungkinan transaksi yang belum direkam atau kesalahan saat mencatat.
Kapan Melaksanakan Stock Opname?
Secara umum, inventarisasi barang dilakukan pada akhir tahun atau bahkan setiap akhir bulan, tergantung pada kebijakan perusahaan. Sedangkan periode optimal bagi perusahaan untuk melakukan stock opname dengan menggunakan aplikasi stok barang adalah sebagai berikut:
- Periode Harian
Pada dasarnya waktu untuk melaksanakan inventarisasi barang tergantung pada kebutuhan. Untuk perusahaan yang melakukannya setiap hari biasanya memiliki jenis produk yang cepat habis dan memiliki kadaluarsa yang rendah seperti makanan dan minuman
- Periode Bulanan
Biasanya waktu yang diambil adalah 3 bulan (kuartal), 6 bulan (semester) atau bahkan 12 bulan (setahun). Perusahaan dapat menentukan periode melaksanakan inventarisasi barang sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kemampuan untuk melakukannya.