Dahulu digunakan koin, yang di ikat pada benang merah yang digunakan orang tua masa itu sebagai jimat dengan doa pada yang Maha kuasa agar anak-anak terlindungi dari Roh jahat atau Monster yang muncul di awal tahun.
Lama kelamaan itu populer sebagai kepercayaan untuk melawan Roh jahat saat awal tahun, Karekter Tiongkok untuk Tahun baru di baca dengan kata Sui, yang juga sama pengucapannya dengai Sui untuk nama Roh jahat tersebut.
Walau berbeda karakter huruf tetapi karena pengucapannya mirip bisa menjadi semacam ketidak beruntungan.
Kadang kita juga masih melihat koin keberuntungan yang masih digantung di bawah bawah lampion yang menghiasi, hal itu juga memiliki makna dan fungsi menghalau roh jahat.
Koin keberuntungan yang jumlahnya delapan dan diikat benang merah tersebutlah menjadi uang keberuntungan untuk mengusir roh jahat. Dikenal dengan istilah Ya Sui Qian, secara inheren berarti uang pengusir roh jahat.
Lalu sampai suatu waktu Pemerintahan kala itu telah mengenal uang kertas dan printing maka koin tersebut digantikan dengan uang kertas yang di masukan kedalam angpao.
Ada saat dimasa itu terjadi kelangkaan koin tembaga akibat penguasaan tambang secara pribadi, uang koin palsu karena dibuat sendiri maka uang kertas diperkenalkan juga sebagai alat pembayaran yang sah.
Angpao adalah adaptasi dari HongBao, sebagaimana kata resmi di tiongkok untuk amplop merah tersebut, Hong memiliki arti Merah dan Bao bermakna tetutup jadi bisa diartikan sebagai Wadah merah yang menutupi.
Warna merah sendiri seperti kita tahu adalah warna keberuntungan bagi orang orang Tionghoa. (riki/fajar)