FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Varian Omicron sekarang memiliki subvarian yang disebut menyebar lebih cepat dibanding varian Omicron asli, yang oleh para ilmuwan disebut BA.1 atau B.1.1.529. Salah satu keturunannya dikenal sebagai BA.2 dan disebut sebagai varian siluman karena sulit terdeteksi.
“BA.2 lebih mudah menular daripada BA.1, jadi kami berharap deteksi BA.2 meningkat di seluruh dunia,” kata pimpinan teknis untuk Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove.
BA.2 memiliki sekitar 20 mutasi yang membedakannya dari induknya BA.1. Mengapa disebut siluman? Seorang Profesor Kedokteran dan Penyakit Menular AS di Mayo Clinic Gregory Poland mengatakan BA.2 mempersulit tes PCR genetik.
Jadi lebih sulit untuk membedakan dari varian lain. “Itulah mengapa beberapa peneliti menggambarkan BA.2 sebagai Omicron Siluman,” jelasnya.
Agar jelas, kata dia, tes virus Korona secara rutin dapat mengetahui kapan seseorang terinfeksi subvarian Omicron. “Tetapi karena mutasi yang hilang, maka sulit melihat apakah itu BA.1 atau BA.2, atau varian yang berbeda sama sekali,” kata Gregory Poland.
Akibatnya, kata dia, mengidentifikasi infeksi BA.2 biasanya memerlukan pengurutan genetik yang lebih ekstensif. Maka, penyebarannya mungkin tidak terdeteksi.
Tidak mengherankan bahwa virus Korona terus berevolusi. Semakin banyak orang yang terinfeksi virus, semakin besar kemungkinan ia akan bermutasi. Dan dengan infeksi omicron yang sudah memuncak di banyak negara, BA.2 mungkin tidak memicu lonjakan baru yang besar. Tetapi beberapa perkiraan menunjukkan bahwa itu lebih dari 1,5 kali lebih menular daripada BA.1, dan itu bisa memperlambat penurunan kasus.