Pernyataan Muhaimin Iskandar diwaktu yang bersamaan membuat publik beralasan menduga hasil survei ini menjadi justifikasi untuk melayani kepentingan agenda perpanjangan masa jabatan presiden. Semoga tidak demikian.
"Kita tidak ingin berspekulasi lebih jauh, namun ditengah ramainya pemberitaan gonjang-ganjing posisinya sebagai Ketum PKB pasca Muktamar NU Lampung, Muhaimin Iskandar sebaiknya menahan diri untuk tak membuat pernyataan yang menuai kontroversi, apalagi pernyataan tersebut bertentangan dengan konstitusi. Pilihlah cara-cara yang elegan untuk mengamankan kekuasaan,"jelasya.
Menurutnya, argumen yang dibangunpun dipaksakan dan mengada-ada. "Menempatkan ekonomi dan demokrasi secara trade-off, ini berbahaya, ciri watak otoritarianisme," pungkasnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mengusulkan agar jadwal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak yang sebelumnya sudah ditetapkan akan digelar pada 14 Februari 2024 agar diundur, satu hingga dua tahun lagi.
Dia beralasan, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun belakangan ini mengakibatkan stagnasi bahkan penurunan perekonomian nasional. Namun, dalam beberapa waktu belakangan ini, mulai tampak ada tren perbaikan ekonomi yang cukup positif. (eds)