FAJAR.CO.ID, POSO-- Pembangkit listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Sulawesi terus meningkat. Ada tambahan 605 MW.
Ada dua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat, 25 Februari.
Yakni PLTA Poso dengan kapasitas 515 MW. Ini merupakan pembangkit EBT terbesar di Kawasan Timur Indonesian (KTI). Juga ada PLTA Malea di Tana Toraja dengan kapasitas 90 MW.
Dua PLTA tersebut meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit EBT di sistem kelistrikan Sulawesi mencapai 1,05 Giga Watt (GW) atau mencapai 33 persen dari bauran energi Sulawesi. Angka itu sudah jauh di atas target nasional 23 persen.
Pembangkit EBT di Sulawesi didominasi oleh PLTA sebesar 778,16 MW. Selain itu, ada PLTS dengan total kapasitas terpasang 27,62 MW, PLTB dengan kapasitas terpasang 130 MW dan PLTP dengan kapasitas 114,80 MW.
Jokowi mengapresiasi dua PLTA milik Jusuf Kalla (JK) tersebut. Ia menegaskan, dua PLTA tersebut merupakan bagian dari komitmen global untuk menggeser penggunaan energi fosil ke energi hijau.
"Saat ini, global mendesak untuk menggeser pemakaian energi fosil utamanya batu bara untuk masuk ke energi hijau," kata Jokowi didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Sementara Pendiri Kalla Group, Jusuf Kalla, membeberkan proses pembangunan PLTA milik Kalla Group tersebut.
JK mengatakan, inisiasi dari pembangunan PLTA Poso usai perdamaian Poso diwujudkan. Dilandasi semangat untuk mensejahterakan masyarakat setempat.
Dia mengemukakan, sumber listrik PLTU memang investasinya lebih murah, tapi operasionalnya mahal. Kalau PLTA sebaliknya, investasinya mahal dua kali lipat tapi operasionalnya murah.