Penumpang Kelas Bisnis Komplain Pelayanan Maskapai Garuda

  • Bagikan
ilustrasi garuda indonesia

Namun, betapa terkejutnya Deni saat mengetahui pihak Garuda Indonesia membatalkan penerbangannya. Padahal dia harus segera membawa HM Alwi Hamu untuk perawatan di Jakarta. Tak pelak, Deni pun komplain kepada petugas Garuda.

Petugas, kata Deni, membatalkan tiketnya karena alasan sudah close boarding. Dia menilai aneh, karena yakin tiba di bandara sebelum pesawat terbang. Tiketnya juga berstatus check-in dan siap boarding. Dokumen layak terbang dari aplikasi PeduliLindungi juga tidak ada masalah.

"Setelah saya cek, ternyata petugas di counter yang mempersulit bagasi kami. Mereka tidak mau memasukkan bagasi kalau penumpang dengan wheelchair belum tiba. Padahal bagasi dan rombongan pertama sudah tiba jam 10 lewat. Kita ini sudah masuk dalam daftar boarding. Harusnya kan bisa ditangani dulu bagasinya. Saya merasa kami ini sengaja diterlambatkan," katanya.

Deniari sudah bertahun-tahun mengurusi penerbangan ayahnya, namun baru kali ini mendapatkan pelayanan yang mengecewakan dari Garuda. Dia juga menyayangkan sikap petugas counter Garuda yang terkesan judes dan cuek.

Selain itu, Deni juga mempertanyakan layanan informasi dari pihak Garuda. Biasanya, maskapai menghubungi jika ada masalah yang bisa menghambat penumpang kelas bisnis, terutama jadwal keberangkatan pesawat. Namun ini tidak ada pemberitahuan sama sekali.

"Mereka sempat bilang bapak masih bisa terbang, tapi bagasinya harus ditinggal. Ini artinya kami tidak terlambat kan? Tapi saya sudah telanjur emosi. Saya benar-benar marah karena bapak dalam kondisi sakit diperlakukan seperti ini," ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan