Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Tujuannya, dan Kegagalan Piagamnya untuk Mengatasi Masalah Perang Rusia-Ukraina
PBB dianggap sebagai organisasi keamanan kolektif global utama untuk menjaga keamanan dan menjaga stabilitas di dunia. Pembentukan PBB didasari untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan organisasi keamanan kolektif internasional sebelumnya Liga Bangsa-Bangsa. Upaya PBB pada kaitannya Perang Rusia-Ukraina ditandai oleh usulan rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) yang dirancang oleh Amerika Serikat. Resolusi ini berisi menyesalkan serangan Rusia ke Ukraina, dimana keputusan ini diambil pada Jum’at 25 Februari 2022. Adapun hasil pemungutan suara pada rancangan keputusan ini mendapat veto dari Rusia yang disaat bersamaan bertindak sebagai Chairman pada pertemuan DK PBB itu, 11 dari 15 negara lainnya mendukung rancangan resolusi PBB tersebut. Sedangkan 3 negara lainnya memilih abstain dari yakni China, Uni Emirat Arab dan India.
Pada pertemuan DK PBB ini kita melihat bagaiamana para negara DK PBB turut mempertimbangkan perilaku negara-negara lain untuk menentukan keputusan atau Decision Making. Dalam International Assumption, fenomena yang terjadi dimana negara anggota DK PBB bisa saja memilih untuk secara kolektif memvote selain Rusia namun negara anggota DK PBB perlu untuk mengkalkulasi terutama konsekuensi yang akan diperoleh akan mempengaruhi hubungan bilateral dengan Rusia. Keadaan sistem internasional secara keseluruhan pada saat ini menentukan setidaknya garis besar dan terkadang menentukan keberpihakan yang menunjukkan negara mana yang kemungkinan besar akan disusun untuk dan terhadap kebijakan tertentu.