FAJAR.CO.ID, NEW YORK -- Belum lekang ingatan publik dunia soal tragedi yang dialami oleh warga AS kulit hitam mendiang George Floyd. Dia tewas di tangan polisi kulit putih pada 25 Mei 2020 karena dituding menggunakan uang palsu di minimarket. Kali ini kejadian serupa terulang di Michigan, AS, pada 4 April lalu. Meski begitu, kepolisian Michigan baru mengklarifikasi kejadian tersebut pada Rabu (13/4).
Seorang pria kulit hitam bernama Patrick Lyoya tewas di tangan polisi di Grand Rapids, Michigan. Video dari polisi pun dirilis termasuk dua yang menunjukkan tembakan fatal. Kementerian terkait merilis video dari kamera tubuh polisi, kamera dasbor mobil unit polisi, ponsel, dan sistem pengawasan rumah. Polisi mengklaim sebelum konferensi pers bahwa baik video maupun audio tidak diedit.
Kronologi
Insiden itu dimulai setelah pukul 8 pagi pada 4 April, ketika seorang petugas polisi menepikan sebuah kendaraan terkait registrasi nomor yang dinilai salah. Petugas telah bekerja di departemen itu selama tujuh tahun.
Patrick Lyoya, yang sedang mengemudi, keluar untuk berbicara dengan petugas, terlihat pula dari rekaman video. Video tersebut mencakup interaksi sekitar 2 menit 40 detik, yang dimulai dengan petugas berjalan menuju mobil. Lyoya terlihat keluar dari kendaraan dan diinstruksikan oleh petugas.
“Kembali ke mobil, bung, saya tanya ya, apakah Anda punya SIM? Apakah Anda punya SIM?” tanya petugas. “Untuk apa?” Lyoya menjawab.
Lyoya menegaskan dia berbicara bahasa Inggris dan mengatakan lisensinya ada di dalam mobil. Dia membuka pintu depan sisi pengemudi dan berbicara kepada penumpang tak dikenal di dalam mobil. Dia kemudian menutup pintunya, membelakangi petugas dan tampak berjalan menuju bagian depan mobil.