Mudik Menggunakan Sepeda dari Marauke, Ciwang Warga Palopo Habiskan Waktu Setengah Tahun

  • Bagikan
Ciwang Warga Palopo Mudik dari Marauke, Habiskan Waktu Perjalanan 6 Bulan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Biasanya mudik lebaran itu orang-orang menggunakan kendaraan mobil atau motor, dan juga transportasi umum. Tapi beda dengan Andi Riswan Mattoreang (39), dia lebih memilih menggunakan sepeda untuk pergi kekampung halamanya.

Pria yang akrab disapa Ciwang ini nekat bersepeda dari Kota Merauke, Papua untuk pulang ke kampung halamannya di Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Jarak tempuh perjalanan dari Merauke ke Palopo sejauh 2.279 kilometer jika menggunakan pesawat, dengan kecepatan penerbangan 900 km/jam atau sekitar 2 jam 31 menit.

Berapa lama dia harus bersepeda dari tempat tinggalnya di Marauke menuju Palopo, tentu bukan waktu yang sebentar. Perjalanan panjang yang penuh keberanian, akan jadi cerita hidup Ciwang anak Palopo.

Dilihat dari tayangan youtube video Indozone, Ciwang mengaku mulai bersepeda sejak November 2021, lalu. Artinya sudah enam bulan dirinya menempuh perjalanan dari Merauke dan sampai saat ini ia sudah tiba di Kota Parepare, Sulawesi Selatan.

"Ini touring pulang kampung sebenarnya ke Palopo," kata Ciwang di Kota Parepare, dikutip Minggu (24/4/2022).

Banyak provinsi yang dilewati Ciwang. Mulai dari Papua, Maluku, NTT, NTB, Bali, Jawa hingga menyeberang ke Sulawesi Selatan.

Berikut beberapa kutipan video Ciwang saat diwawancara, dimana Ciwang mengaku telah mengeluarkan uang yang enggak sedikit untuk membiayai kebutuhannya selama di jalan. Ia menggunakan uang tabungannya saat kerja di pabrik kelapa sawit di Papua.

"Hampir Rp10 juta kayanya uang habis selama di jalan," pungkas Ciwang.

"Kalau mau makan sih di warung. Kalau mau tidur kadang di masjid, SPBU dan ada juga beberapa rumah teman yang aku lalui," sambungnya.

"Kalau siang saya istirahat biasanya dua jam baru lanjut lagi perjalanan. Kalau pagi 10 menit saja istirahatnya kemudian jalan lagi. Tapi selama puasa ini kadang jalan pukul 09.00 atau 10.00 pagi," ucapnya.

"Saya ganti ban dua kali waktu berada di Flores, NTT," kata dia.

"Kalau uang sih ada, saya bisa menggunakan pesawat. Tapi bersepeda itu adalah menarik apalagi perjalanan jauh," jelasnya.

"Saya sudah jenuh di Papua apalagi dua tahun enggak bisa pulang karena pandemi Covid-19. Ke depannya saya akan membuka usaha di kampung," ujar Ciwang. (riki/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan