Elon Musk Bakal Beli Twitter Seharga Rp634,39 Triliun, Ada Ketakutan Dipenuhi Ujaran Kebencian

  • Bagikan
Elon Musk (AFP)

Dia menegaskan bahwa kebebasan berekspresi bukanlah hak mutlak. Karena itulah, Twitter perlu berinvestasi dalam upaya untuk menjaga keamanan pengguna yang paling rentan.

Kekhawatiran itu bukan tanpa sebab. Musk selama ini menggambarkan dirinya sebagai pendukung absolut kebebasan berbicara. Dia kerap mengkritik kebijakan Twitter. Menurut dia, Twitter perlu menjadi forum asli untuk kebebasan berbicara. Musk menggambarkan kebebasan berbicara sebagai dasar dari demokrasi yang berfungsi.

Direktur Eksekutif di American Civil Liberties Union Anthony Romero, di pihak lain, menyatakan bahwa banyak bahaya jika satu individu memiliki begitu banyak kekuasaan. Kekhawatiran serupa dilontarkan Amnesty International. Mereka prihatin atas kemungkinan keputusan yang mungkin diambil Twitter setelah pengambilalihan Musk.

”Hal terakhir yang kami butuhkan adalah Twitter yang dengan sengaja menutup mata terhadap kekerasan dan ucapan kasar terhadap pengguna. Terutama kepada mereka yang paling terpengaruh secara tidak proporsional, termasuk wanita, orang nonbiner, dan lainnya,” ujar Michael Kleinman, direktur teknologi dan hak asasi manusia di Amnesty International AS.

Sementara itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan didampingi beberapa pengusaha diketahui bertemu langsung dengan Musk kemarin (26/4). Menurut juru bicara kementerian Jodi Mahardi, dalam pertemuan antara Luhut dan Musk itu, dibicarakan beberapa hal.

Yang pertama tentu adalah penjajakan peluang kerja sama pemrosesan nikel dalam produksi baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Sebagaimana diketahui, Indonesia sedang giat membangun industri nikel dalam negeri beberapa tahun terakhir.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan