FAJAR.CO.ID, BOGOR – Nadia Hasna Humaira, anak sulung Bupati Bogor Ade Yasin, sempat membagikan rekaman percakapan saat sang mama terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada Rabu (27/4/2022) dini hari.
Rekaman tersebut diunggah melalui akun Instagram pribadinya, @nadihasna, sekitar pukul 15.00 WIB.
Dalam rekaman tersebut, terdengar percakapan antara Nadia dan beberapa orang yang diduga tim KPK.
Nadia lalu menanyakan yang terjadi pada orang tersebut. “Gimana prosesnya tadi?” tanya Nadia.
Setelah itu, terdengar suara dua pria yang saling menjelaskan.
Keduanya menyebut pihaknya punya waktu 1×24 jam untuk membuktikan OTT tersebut.
“Kalau operasi tangkap tangan atau OTT, kami punya waktu 1×24 jam, terkait yang sono, untuk membuktikan yang sudah ditangkap tadi.”
“Karena ini ibu selaku pemegang keuangan daerah, penanggung jawab tertinggi, kami ingin mengetahui proses terkait yang ada di sini,” kata pria dalam rekaman tersebut.
Nadia menegaskan kembali kepada pria tersebut soal apa yang terjadi. “Jadi minta keterangan aja ya?,” tanya Nadia.
“Iya, minta keterangan,” sambung pria yang tadi.
Di akhir story IG-nya, Nadia menuliskan bahwa rekaman tersebut merupakan rekaman tadi malam di mana OTT berlangsung.
“Rekaman tadi malam,” tulisnya di akhir story.
Untuk diketahui, Bupati Bogor Ade Yasin ditangkap dalam OTT KPK saat sahur bareng perwakilan BPK Jabar di rumah dinas.
Informasi yang dihimpun PojokSatu.id, penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin disebut berawal dari penangkapan Sekdis PUPR Kabupaten Bogor pada Selasa malam (26/4) sekitar pukul 22.00 WIB.
Diduga kasus yang menjerat Bupati Bogor Ade Yasin ini terkait pembangunan jalan dan pedestrian Sentul menuju Stadion Pakansari Cibinong yang menghabiskan dana puluhan miliar.
Plt Jurubicara Bidang Penindakan KPK, Ali Fikri membenarkan KPK telah melakukan kegiatan tangkap tangan di Kabupaten Bogor.
Dia juga membenarkan bahwa Bupati Bogor ikut terjaring dalam giat KPK ini.
“Di antaranya Bupati Kabupaten Bogor, beberapa pihak dari BPK Perwakilan Jawa Barat dan pihak terkait lainnya,” ujar Ali kepada wartawan, Rabu pagi (27/4/2022). (pojoksatu/fajar)