Berdebat dengan Eks Jubir PSI Soal Unggahan AHY, Politisi Demokrat: Ngga Usah Nyunat demi Framing Ngga Penting

  • Bagikan
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)

Lanjut AHY, tapi sebelum masyarakat ingin melihat gedung-gedung yang megah, masyarakat ingin diyakinkan perut masyarakat terisi.

"Betul? Tidak boleh ada yang kelaparan, tidak boleh ada yang susah mencari makan sehari-harinya," tutur AHY.

"Nah bapak-ibu sekalian mudah-mudahan ikhtiar ini terus mendapatkan jalan dari Allah SWT, tuhan yang maha kuasa," tambahnya.

Unggahan Ardi ternyata menyedot perhatian dari eks Jubir PSI Dedek Prayudi yang langsung ikut berkomentar perihal AHY.

Dedek bahkan menyampaikan rasa salut pada AHY yang menyampaikan narasi perihal ketimpangan sosial.

"Apresiasiku kepada mas AHY yang berani keluar dengan narasi ketimpangan," tulis Dedek, Rabu (27/4/2022).

"Fokus saja disini, tanpa perlu narasi 'rakyat rindu era SBY' karena justru ketimpangan itu meroket tinggi di era pak SBY. Ya ini cuma saran," sambungnya.

Dedek juga menampilkan sebuah grafik yang bersumber dari Bank Dunia (2020) perihal rasio gini Indonesia dari 1998-2019.

Terlihat rasio gini Indonesia meroket sejak 2004 sampai 2014 yang dibubuhkan tanda panah oleh Dedek.

Komentar dari Dedek pun segera dibalas oleh Ardi yang meminta untuk belajar ekonomi lagi agar lebih pintar.

"Saran sih bisa aja diteruskan. Tapi kalo belajar ekonominya pinter, orang ngerti kok kalau growth tinggi itu punya impact penciptaan ketimpangan," tulis Ardi.

Dirinya juga menyoroti pernyataan Dedek soal 'rindu pada SBY'. Ardi menilai kalau hal tersebut dimensinya cukup banyak.

"Rindu pada SBY itu dimensinya banyak. Karena banyak banget yang jadi berantakan pada rezim ini. Gitu," balas Ardi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan