“Sementara kalau kita lihat Amerika Serikat juga sudah melaporkan 5 kasus kematian dan Palestina melaporkan 1 kasus kematian,” tambahnya.
Akankah Menjadi Pandemi?
Jika dilihat dati perkembangan kasus, kata dia, kecepatan penambahan kasus, fatalitas kasus, maka hepatitis akut misterius ini masih tergolong rendah. Maka Nadia menilai rasanya penyakit ini tak berkembang menjadi pandemi baru.
“Apakah jadi pandemi? Sampai seperti situasi pandemi rasanya kemungkinannya kecil sekali karena kondisinya tidak akan mengancam begitu banyak dan menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu,” jelasnya.
Tetapi menurutnya masyarakat perlu mewaspadai. Pasalnya WHO menyatakan ini sebagai penyakit yang disebut sebagai potensi terjadinya kejadian luar biasa (KLB).
“Nah kalau dalam epidemiologi, itu tahapan-tahapan penyakit itu kan mulai dari tahapan peningkatan kasus, kejadian luar biasa, wabah, endemi dan pandemi, kalau Covid-19 kan sampai di pandemi. WHO hanya mengatakan hati-hati nanti bisa terjadi KLB. Kenapa? karena kita enggak tahu nih penyakitnya itu sebabnya apa, virusnya belum tahu dan mengobatinya pakai obat apa juga belum tahu,” jelasnya.
Pencegahan
Nadia mengimbau masyarakat menjaga hidup bersih dan sehat. Masyarakat diimbau cuci tangan, tidak makan-makan sembarangan, jangan berbagi alat makan dengan orang lain. Menurutnya ini masalah personal higienis sanitasi dan memastikan cuci tangan adalah yang utama.
“UKS di sekolah diperkuat, kerjasama dengan Puskesmas setempat terutama untuk menjalankan surveilans tadi. Kalau ada kasus segera di tracing, dilakukan kontak investigasi dan enggak perlu kemudian dilakukan penutupan sekolah,” tegasnya. (jawapos/fajar)