PSG Berjudi dengan Galtier

  • Bagikan
Christophe Galtier/AFP

FAJAR.CO.ID, PARIS—Babak baru kembali akan dimasuki Paris saint Germain (PSG). Klub kaya raya Prancis itu dilaporkan akan segera menunjuk pelatih Christophe Galtier menggantikan Mauricio Pochettino.

Sejak diakuisisi konglomerat asal Qatar, Nasser Al-Khelaifi 2011 silam, Pochettino menjadi pelatih kelima yang harus lengser di tengah jalan. Ia mengikuti jejak Carlo Ancelotti, Laurent Blanc, Unai Emery, serta Thomas Tuchel.

Sama seperti pendahulunya, Poche harus menanggalkan jabatannya karena gagal mempersembahkan gelar Liga Champions. Musim lalu, langkah PSG terhenti di babak 16 besar Liga Champions setelah dihentikan secara dramatis oleh Real Madrid.

Pemecatan pelatih yang gagal mempersembahkan trofi Si Kuping Besar bagi PSG memang cukup beralasan. Pasalnya, jawara Ligue 1 Prancis itu adalah tim dengan skuat paling mewah di dunia.

Selain memiliki Neymar dan Kylian Mbappe yang menjadi pemain dengan nilai transfer tertinggi sejagad, mereka juga diperkuat sejumlah bintang top dunia. Salah satunya Lionel Messi.

PSG sebagai salah satu klub dengan kekuatan finansial terbesar di dunia mendatangkan Messi dari Barcelona musim panas tahun lalu. Ia bergabung bersama Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, Georginio Wijnaldum, dan Achraf Hakimi.

Kehadiran mereka melengkapi parade bintang PSG yang sebelumnya sudah punya nama-nama top seperti Marquinhos, Angel Di Maria, Keylor Navas, Presnel Kimpembe, Leandro Paredes, Marco Verratti, Idrissa Gueye, hingga Mauro Icardi.

Penunjukan Christophe Galtier sendiri menjadi gambling alias perjudian bagi Les Parisien, julukan PSG. Pasalnya, dibandingkan pendahulunya, pelatih kelahirab 26 Agustus 1966 itu termasuk yang paling minim pengalaman.

Sepanjang karier kepelatihannya, Galtier hanya pernah menangani tiga klub, yakni Saint-Étienne, Lille, dan Nice. Bahkan, di Saint-Étienne dan Lille, ia awalnya hanya berstatus asisten pelatih yang kemudian naik kelas setelah klub memecat Alain Perrin dan Marcelo Bielsa.

Meski demikian, Galtier yang menganut sepak bola menyerang dan dikenal memiliki kemampuan luar biasa untuk dekat dengan para pemain serta memperhatikan detail-detail kecil sukses membawa Lille juara Ligue 1 2020/2021 sebelum pindah ke Nice musim lalu.

Alasan lain yang terkesan sarkastik, PSG tak berjodoh dengan pelatih top dunia. Untuk diketahui, selain Blanc yang memang lama menganggur sebelum memutuskan melanjutkan karier di Qatar bersama Al-Rayyan 2020 lalu, semua pelatih di era Nasser meraih sukses besar setelah keluar dari PSG.

Ancelotti yang bertugas pada 2012-2013 di Paris meraih dua gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Tuchel sementara itu langsung mengangkat trofi Si Kuping Besar 2020/2021 hanya dalam kurung waktu lima bulan di Chelsea setelah PSG memecatnya.

Khusus Emery, ia memang tak meraih gelar Liga Champions sejak ditendang PSG 2018 silam. Namun, prestasinya di Eropa tak kalah hebat di mana ia meraih gelar Liga Europa 2021, runner up Liga Europa 2019, dan semifinalis Liga Champions 2022.

Terkait penunjukan Galtier, Presiden PSG, Nasser al-Khelaifi mengakui sedang dalam pembicaraan dengan Nice. Koran olahraga Prancis, L'Equipe melaporkan bahwa pengumuman penunjukan Galtier akan dilakukan setelah pemutusan kontrak Pochettino diselesaikan.

“Kami memiliki daftar pendek pelatih, kami sedang dalam pembicaraan dengan Nice, ini bukan rahasia,” kata Qatar Al-Khelaifi kepada Le Parisien dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Selasa waktu setempat.

Penunjukan Galtier sekaligus mengakhiri spekulasi konstan seputar legenda Prancis Zinedine Zidane. “Banyak klub tertarik untuk merekrutnya, termasuk tim nasional, tapi tidak, kami tidak pernah berdiskusi dengannya," tegas Nasser.

Meskipun Galtier belum menyelesaikan detail kontrak, dia dilaporkan sudah mengajukan satu permintaan transfer. Menurut jurnalis sepak bola Prancis Saber Desfarges, Galtier meminta PSG membeli gelandang Nice Khéphren Thuram.

Musim lalu, Thuram membuat 40 penampilan untuk Nice, mencetak empat gol dan mencatatkan tiga assist. Sebagai gelandang bertahan, Galtier yakin Thuram bisa membantunya di PSG.

Selain pemain berusia 21 tahun itu, PSG juga dikait-kaitkan dengan pemain FC Porto, Vitinho, gelandang Lille, Renato Sanches, serta yang paling anyar, Robert Lewandowski. “Kami ingin pemain yang mencintai klub, yang petarung. Untuk musim depan, tujuannya jelas: bekerja 200% setiap hari,” tegas Nasser.

“Kami harus berhenti mengatakan: 'Kami ingin memenangkan ini dan itu. Kami harus berkembang. Anda harus disiplin, di dalam dan di luar lapangan. Siapa pun yang ingin tetap berada di zona nyaman mereka, yang tidak mau berjuang akan tinggal. Itu akan menjadi misi pelatih baru. Kami ingin pemain yang bangga mewakili PSG dan siap bertarung setiap hari,” tandasnya. (amr)

Profil

Christophe Galtier

Lahir: 26 Agustus 1966

Umur: 55 tahun

Kota asal: Marseille, Prancis

Klub saat ini: Nice

Karier pemain

Posisi: Bek

Karier Junior

Marseille

Karier Senior

1985–1987 Marseille

1987–1990 Lille

1990–1993 Toulouse

1993–1994 Angers

1994–1995 Nîmes

1995–1997 Marseille

1997–1998 Monza

1998–1999 Liaoning

Karier Manajer

2009–2017 Saint-Étienne

Pertandingan: 361

Menang: 147

Imbang: 109

Kalah: 105

Gol: 458

Kebobolan: 369

Persentase kemenangan: 40.72%

2017–2021 Lille

Pertandingan: 152

Menang: 78

Imbang: 32

Kalah: 42

Gol: 236

Kebobolan: 164

Persentase kemenangan: 51.32%

2021– sekarang Nice

Pertandingan: 43

Menang: 23

Imbang: 8

Kalah: 12

Gol: 59

Kebobolan: 38

Persentase kemenangan: 53.49%

Prestasi

Saint-Étienne

Coupe de la Ligue: 2012–13

Lille

Ligue 1: 2020–21

Nice

Coupe de France: 2021–22 (runner-up)

Prestasi Individual

Ligue 1 Manager of the Year: 2012–13, 2018–19, 2020–21

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan