Tak lupa, ia ingin CJH terus mendoakan Indonesia dan secara khusus Papua Barat, bumi cendrawasih yang semua cintai akan tetap damai, aman dan terhindar dari krisis simbol negara.
"Sebagai pemerintah daerah, saya dengan senang melepas CJH," terang Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) ini.
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor menyebut antusias warga Papua Barat juga cukup banyak dalam melaksanakan Rukun Islam kelima itu.
Kendati adanya pengurangan kuota lantaran wabah pandemi membuat beberapa diantaranya belum berkesempatan ibadah haji tahun ini.
Terdapat kurang lebih sebanyak 11 ribu orang daftar tunggu CJH di Papua Barat. Rata-rata mereka bisa menunggu kurang lebih 15-20 tahun lamanya.
"Kami sangat mengapresiasi hal ini. Ini sangat luar biasa. Sebenarnya kuota Papua Barat seharusnya 725 jemaah. Tetapi, setengah dari kuota itu memang terjadi pengurangan karena pandemi sehingga hanya 330 jemaah. Kalau dipresentasikan, hanya 4,56 persen," ungkapnya.
Diketahui, Kloter 17 terdiri dari CJH Papua Barat, Gorontalo dan Makassar. CJH Papua Barat lebih dahulu memasuki Asrama Haji, kemarin malam. Mereka berjumlah 330 jemaah. Dijadwalkan, rombongan dengan jumlah 393 jemaah berangkat menuju Tanah Suci pukul 01.15 Wita, Jumat, 1 Juli. (muh)