FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pengacara keluarga Brigadir Nopryansah Joshua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak menunjukkan sejumlah luka sayatan di tubuh Brigadir Joshua Hutabarat.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, luka sayatan itu terdapat di bagian kaki dan kepala Brigadir Joshua Hutabarat.
Selain luka sayatan, tangan dan jari-jari Brigadir Joshua Hutabarat juga hancur.
Kamaruddin curiga Joshua disiksa terlebih dahulu sebelum ditembak mati di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
“Itu tangannya, jari-jarinya hancur. Nah, pertanyaannya, hancurnya tangan, jari sama segala macam itu setelah ditembak atau sebelum ditembak?” tanya Kamaruddin dalam video yang dikutip Pojoksatu.id dari OLOAN KING CHANNEL, Minggu (17/7).
Kamaruddin menanggapi pernyataan Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan yang membeberkan penyebab kematian Joshua.
“Kan kalau kita ikuti penjelasan Karo Penmas Polri, kan dia bilang terjadi tembak-menembak. Bahkan yang menembak duluan adalah almarhum ponakan saya (Brigadir Joshua), kan begitu,” ucap Kamaruddin.
“Pertanyaannya, kalau dia (Joshua) duluan menembak tapi tidak kena 7 kali, lalu dia ditembak sudah mati, kena menembus 7 peluru, tapi tembakannya yang kena 4 kali. Ini kan ajaib, kena 4 kali, menghasilkan lubang 7 kali,” jelas Kamaruddin.
Dijelaskan Kamaruddin, jika benar Joshua meninggal karena ditembak, seharusnya keponakannya itu tidak mengalami luka sayatan.
“Pertanyaannya, untuk apa lagi tangannya dirusak, kakinya ditusuk, bahunya dirusak. Kan begitu,” katanya.